Berita Tulungagung

Kerajinan Fosil Kayu Tulungagung Kembali Diekspor, Diberangkatkan Menteri Koperasi dan UMKM

Produk-produk kerajinan fosil kayu dari Tulungagung kembali diekspor ke luar negeri. Pengiriman kembali ini dipimpin Menkop UKM Teten Masduki

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki bersama Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo membanting kendi sebagai simbol pemberangkatan ekspor ke Hamburg, Jerman. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki secara simbolis memberangkatkan ekspor UD Karya Indonesia ke Hamburg, Jerman, Jumat (22/10/2021).

UD Karya Indonesia adalah produsen berbagai kerajinan berbahan batu fosil pohon terutama wastafel dan bathtub.

Teten memuji produk kerajinan batu fosil ini  sebagai produk custom yang tidak mungkin disaingi produk massal.

“Saya optimis jika pandemi teratasi, ekspor produk custom seperti fosil kayu ini bisa meningkat,” ujarnya.

Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki Tegaskan Indonesia Tak Perlu Lagi Melakukan Impor Cangkul Dari China

Lanjutnya, ekspor produk fosil kayu ini menunjukkan UMKM Tulungagung bisa mengatasi situasi dan cermat melihat pangsa pasar.

Produk fosil kayu ini bisa diandalkan menjadi ikon Indonesia dan khususnya Tulungagung.

Teten yakin, koperasi dan UMKM di Tulungagung bisa menjadi pondasi ekonomi masyarakat.

Karena itu pemerintah pusat dan daerah membangun ekosistem, agar koperasi dan UMKM berkembang.

“Supaya koperasi dan UMKM meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan produk yang berdaya saing. Sehingga kita siap membangun ekonomi berbasis Koperasi dan UMKM,” sambung Teten.

Sementara pemilik UD Karya Indonesia, Nanang Setyawan, ekspor produknya terhenti selama pandemi global.

Ekspor kali  ini adalah yang pertama selama 2021, sedangkan tahun 2020 juga ada satu kontainer.

Namun kini ada kendala harga pengiriman yang membengkak dari 3000 Dolar Amerika Serikat menjadi 24.000 Dolar Amerika Serikat per kontainer.

“Karena ekonomi global belum pulih, sekarang kontainer sangat mahal dan  langka. Dampaknya harga naik nyaris 10 kali lipat,” keluh Nanang.

Dampak kenaikan ini ada enam kontainer pesanan yang dibatalkan, yaitu satu kontainer ke Inggris, dua kontainer ke Kanada dan tiga kontainer ke Amerika.

Satu-satunya pesanan dari Hamburg ini bernilai sekitar 4.000 Dolar AS.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved