Berita Tulungagung

Biaya Ekspor Batu Fosil Asal Tulungagung Melonjak, Ini Penjelasan Perusahaan Forwarder

Produsen kerajinan batu fosil pohon asal Tulungagung, UD Karya Indonesia mengeluh kenaikan harga freight forwarder. Ini jawaban perusahaan forwarder

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
surabaya.tribunnews.com
Ilustrasi 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Produsen kerajinan batu fosil pohon asal Tulungagung, UD Karya Indonesia mengeluh kenaikan harga freight forwarder.

Akibat lonjakan harga hingga delapan kali lipat membuat sejumlah pembeli menunda pesananannya, menunggu harga kembali normal.

“Ada enam kontainer pesanan yang dibatalkan. Semua menunggu sampai harga kembali normal,” ujar Nanang Setyawan, pemilik UD Karya Indonesia.

Freight forwarder adalah jasa untuk menata gudang dan pengiriman barang untuk mewakili pengirim.

Kenaikan ini dari 3000 Dolar Amerika Serikat menjadi 24.000 Dolar Amerika Serikat.

Pemilik jasa freight forwarder PT Indonesia Bintang Gempita, Candra Ari Irawan mengakui kenaikan harga layanan pengiriman barang lintas negara.

Penyebabnya karena mayoritas kontainer saat ini masih tertahan di China.

Belum banyaknya ekspor China ke Indonesia membuat kontainer menjadi langka.

Demikian juga kontainer yang dari Eropa dan Amerika juga jarang masuk ke Asia.

“China belum pulih 100 persen, sehingga kiriman ke Indonesia masih terbatas. Sehingga banyak kontainer tertahan di sana,” terang Candra.

Sementara kontainer bekas ekspor dari Asia ke Amerika dan Eropa kembali dalam keadaan kosong.

Karena itu konsekuensinya ada kenaikan harga layanan ekspor ke Eropa dan Amerika.

Situasi ini diperkirakan akan terus berlanjut selama masih terjadi kelangkaan kontainer.

“Kenaikannya hampir 10 kali lipat. Di tingkat domestik juga terjadi lonjakan,” sambung Candra.

Sejauh ini tidak ada komoditi yang terhambat, semua masih ada pengiriman.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved