Manfaat Sarang Lebah Untuk Kesehatan dan Tempat Untuk Mencicipi Kuliner Olahan Sarang Lebah

TRIBUNMATARAMAN.com | KOTA BATU - Sarang lebah atau sarang madu (honeycomb) adalah bagian dari sarang lebah yang berbentuk penampang dengan sel berpola hexagonal.

Sarang lebah atau sarnag madu yang terbuat dari getah madu dengan kadar air yang sedikit, ternyata juga dapat diolah menjadi masakan yang nikmat. Rasanya cenderung manis.

Selain rasanya yang nikmat, sarang lebah atau sarang madu juga memiliki sederet manfaat bagi kesehatan. Hal ini karena sarang lebah atau sarang madu memiliki kandungan kalori, sodium, kalium, karbohidrat, serat pangan, protein, serta lemak tak jenuh.

Dikutip dari hellosehat.com, sarang lebah atau sarang madu memiliki sejumlah manfaat.

Pertama, dapat memelihara kesehatan liver atau hati.

Berdasarkan The Korean Journal of Internal Medicine, 48 persen dari mereka yang menderita penyakit hati, mengalami penurunan gejala seperti sakit perut, kembung, dan mual, setelah mengkonsumsi campuran alkohol dengan beeswax. Beeswax adalah lapisan lilin alami yang ada ditemukan di sarang lebah madu.

Kedua, sarang lebah madu juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Ketiga, sarang lebah madu juga dapat membantu meringankan rasa nyeri.

Keempat, sarang lebah madu bermanfaat pula untuk meredakan batuk. Dari sebauah penelitian, mengunyah honeycomb dapat memperkuat saluran pernapasan di sekitar hidung sehingga dapat meredakan batuk.

Kelima, sarang lebah madu juga dapat menjadi pengganti gula yang baik karena rasanya yang bahkan lebih manis daripada gula.

Keenam, sarang lebah madu juga dapat menjaga kesehatan jantung. Ini terjadi karena makanan tersebut dapat menurunkan kadar koleserol.

Ketujuh, sarang lebah madu juga bermanfaat menjaga kesehatan mulut. Bahkan, zat antibakteri di dalamnya dapat menyembuhkan infeksi pada gigi dan gusi.

Baca juga: Mencoba Uniknya Rasa Kuliner Pincuk Tawon yang Cuma Ada di Pondok Osing Kota Batu

Kuliner Sarang Lebah

Sarang lebah dapat diolah menjadi berbagai makanan. Di Kota Batu, sarang lebah ini diolah menjadi pincukan tawon yang hanya bisa ditemui di Warung Pondok Osing, Kota Batu. 

Dosen dan peneliti dari Alma Ata Graduate School of Public Health, Universitas Alma Ata, Dr Arif Sabta Aji mengatakan, sarang lebah yang menjadi bahan dasar pincuk tawon memiliki kandungan protein tinggi. Maka keberadaannya bisa meningkatkan beban protein tubuh yang dibutuhkan untuk memperbaiki sel dan jaringan.

“Salah satunya sel-sel di sistem imunitas. Sehingga bisa meningkatkan imun melalui meningkatkan kecukupan protein,” ujarnya.

Diterangkan Arif, sarang lebah terbuat dari kumpulan sari bunga yang diambil oleh lebah. Akhirnya terbuat dalam bentuk sarang. Ia mengatakan memang banyak masyarakat yang mengkonsumsi pincuk tawon.

“Kalau dari segi khasiat, tentunya tidak lebih berkhasiat seperti mengkonsumsi madu karena yang lebih utama madunya. Madu memberi manfaat banyak untuk kebutuhan gizi seperti antioksidan,” ujarnya.

Namun bukan berarti sarangnya tidak berkhasiat sama sekali. Masih ada khasiat tersendiri dalam sarang lebah itu. Sarang lebah memiliki kandungan gizi, serat, mineral dan vitamin.

“Tapi kalau secara bukti empiris, berefek pada penyembuhan penyakit belum ditemukan. Hanya sebatas sebagai salah satu alternatif sumber pangan yang bisa diolah,” ungkapnya.

Namun begitu, mengkonsumsi pincuk tawon juga disarankan tidak berlebihan. Terutama bagi mereka yang memiliki alergi. Arif tidak menyarankan orang yang memiliki alergi mengkonsumsi secara berlebihan.

“Sarang lebah mengandung protein tinggi dibanding kacang atau daging. Namun pada orang-orang tertentu bisa menimbulkan alergi kalau tidak bisa memetabolisme protein tersebut. Itu yang terjadi kalau makan secara berlebihan,” paparnya.

Mengkonsumsi sarang lebah yang telah diolah terlebih dahulu dinilai lebih baik daripada memakannya tanpa diolah. Alasannya, soal kebersihan atau kehigienisan yang belum terjamin ketika mengkonsumsi sarang lebah madu yang belum diolah.

“Yang jelas konsennya lebih higienis saja. Bisa diperkirakan banyak bakteri di sana yang nantinya malah mengganggu sistem pencernaan. Memang sebaiknya diolah terlebih dahulu,” katanya. 

Baca juga: Sejuta Manfaat Ikan Gabus Atau Ikan Kutuk dan Tempat Untuk Mencicipinya di Kediri