Berita Tulungagung

Banyak Guru Senior yang Kesulitan Mengoperasikan Komputer Saat Ujian PPPK

“Kalau yang masih muda mereka cepat karena menguasai IT. Sementara yang sudah 50 tahun ke atas, mereka kan jarang mengoperasikan komputer,” ujar Agung

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman/david yohanes
Agung Cahyadi (40), Proktor ujian PPPK di SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung. 

Setiap satu jenis soal selesai mereka harus menekan selesai, lalu scroll ke bawah untuk mengerjakan soal berikutnya.

“Untuk scroll ke bawah pun mereka tidak bisa dan harus minta bantuan. Namun secara umum tidak ada kendala, semua bisa mengerjakan soal,” sambung Agung.

Setiap peserta akan mengetahui nilai jawabannya di akhir ujian.

Mereka langsung tahu apakah jawabannya memenuhi passing grade atau tidak.

Diakui Agung, banyak di antara guru senior ini yang sulit memenuhi passing grade.

“Mungkin karena beliau-beliau fokus pada materi yang diajarkan, sehingga kurang literasi untuk menjawab soal-soal ujian,” katanya.

Ada 3.697 guru non-PNS ini memperebutkan  846 formasi guru PPPK tingkat SD dan  SMP di Tulungagung.

Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK ada 426 formasi  yang diperebutkan sekitar 900 peserta.

Selama tes PPPK sejak Senin (13/9/2021) lalu, secara umum tidak ada kendala teknis.

Hanya gangguan kecil pada Selasa (14/9/2021) sore saat hujan deras disertai angin, banyak pohon tumbang yang mengakibatkan listrik mati.

Komputer di ruang ujian pun mati, kecuali server karena menggunakan UPS.

Setelah genset dinyalakan, komputer kembali menyala dan ujian bisa dilanjutkan.

Jawaban para peserta masih tersimpan dan tinggal meneruskan, tanpa mengulang dari depan.

Waktu pengerjaan pun berhenti saat komputer padam, sehingga tidak merugikan para peserta. (David Yohanes)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved