Berita Trenggalek

Densus Antitikus Trenggalek Ikuti Sayembara Pemberantasan Hama, Tiap Ekor Dihargai Rp 1.000

Sayembara ini masih akan berlangsung hingga, Sabtu (11/9/2021). Total dana yang disediakan untuk mengklaim tikus senilai Rp 3 juta.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Anas Miftakhudin
TribunMataraman/Aflahul Abidin
Warga saat berburu tikus di area persawahan, lahan jagung di Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Senin (6/9/2021). 

Pj Kepala Desa Salamrejo, Bambang Dwi Putranto, menjelaskan ada sekitar 250 ekor bangkai tikus berbagai ukuran yang dibawa warga untuk diklaimkan menjadi rupiah.

Jumlah itu terbilang masih sedikit dibanding dengan jumlah perkiraan tikus yang menyerang tanaman warga di lahan sekitar 100 (ha di Salamrejo.

Bambang mengimbau agar warga setempat memanfaatkan sayembara untuk membantu para petani sekaligus mendapat tambahan uang.

Sayembara ini masih akan berlangsung hingga, Sabtu (11/9/2021). Total dana yang disediakan untuk mengklaim tikus senilai Rp 3 juta.

Setiap tikus hasil buruan dihargai Rp 1.000/ekor. Nah dana yang disiapkan itu bisa dipakai untuk 3.000 ekor tikus hasil tangkapan warga.

“(Sayembara) ini memang dimaksud untuk stimulus agar para petani bersedia secara swadaya memberantas tikus yang ada di area persawahan, tegalan, maupun permukiman di Salamrejo,” kata Bambang.

Bangkai tikus yang diklaimkan pada hari itu kemudian dikuburkan di lahan kosong desa setempat.

Bambang berharap, sayembara ini akan membantu para petani untuk membasmi hama tikus yang tengah mewabah dalam beberapa pekan terakhir.

Terlebih, mayoritas warga juga mulai menanam jagung dan tanaman lain di musim tanam kali ini.

Bangkai tikus saat disetorkan ke Balai Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, sebelum dikuburkan, Senin (6/9/2021).
Bangkai tikus saat disetorkan ke Balai Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, sebelum dikuburkan, Senin (6/9/2021). (TribunMataraman/Aflahul abidin)

“Mamang Pemdes mencoba hadir mengatasi permasalahan di masyarakat lewat ini. Program kami ini memang berawal dari keluhan para para petani tentang maraknya hama tikus,” sambungnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved