Berita Trenggalek
Densus Antitikus Trenggalek Ikuti Sayembara Pemberantasan Hama, Tiap Ekor Dihargai Rp 1.000
Sayembara ini masih akan berlangsung hingga, Sabtu (11/9/2021). Total dana yang disediakan untuk mengklaim tikus senilai Rp 3 juta.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUNMATARAMAN.COM I TRENGGALEK - Suasana malam di Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek berbeda dengan hari biasanya.
Setiap malam, area persawahan, tegalan banyak didatangi pasukan bersenjata bambu, senapan angin atau kayu ukuran 1 meter.
Mereka ramai-ramai berburu hama tikus di area tersebut.
Lampu senter kerap kali menyala di kegelapan malam. Teriakan demi teriakan saling bersahutan memecah keheningan malam.
Terkadang terdengar suara bak... buk... bak... buk... dari bambu atau kayu dipukulkan ke arah hewan pengerat.
"Tikuse wis kenek siji," teriak Abidin yang ikut berburu tikus.
Warga yang berburu tikus, ada yang menamakan dirinya 'Densus Anti Tikus', Warga peduli Tikus dan sebagainya.
Peran masing-masing pasukan berbeda-beda. Satu sampai tiga orang berperan membawa atau menyalakan lampu senter untuk mencari keberadaan tikus.
Ada yang membawa cangkul, untuk menggali tikus yang sembunyi di kubangan.
Kayu atau bambu untuk menggebuk tikus yang lari.
Yang lebih canggih lagi mengandalkan senapan angin.
"Yang membawa senapa angin, tinggal menyorotkan lampu senter ke arah mata lalu sniper mengarahkan tembakan ke kepala," tambah Abidin.
Dalam semalam digelar operasi hama tikus, hasilnya mencapai ratusan.
Paginya, bangkai tikus itu dibawa ke balai desa untuk disetorkan.
Di hari pertama sayembara pemberantasan hama, Senin (6/9/2021), ada beberapa karung bangkai tikus yang dihasilkan.