Berita Viral

KH Anwar Zahid Tak Kuasa Teteskan Air Mata Melihat Video Trans7 yang Rendahkan Kiai dan Pesantren

KH Anwar Zahid Tersentuh dan Geram dengan Tayangan TV Trans7: “Jangan Lecehkan Marwah Kiai dan Pesantren”

Editor: faridmukarrom
Ist
KH Anwar Zahid Tersentuh dan Geram dengan Tayangan TV Trans7: “Jangan Lecehkan Marwah Kiai dan Pesantren” 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Suasana pengajian malam itu mendadak hening ketika KH Anwar Zahid menahan haru di tengah ceramahnya.

Dalam video yang beredar di media sosial, ulama karismatik asal Bojonegoro itu menyoroti polemik yang melibatkan salah satu stasiun televisi nasional, Trans7.

Tayang dari program Xpose dinilai telah menjatuhkan marwah Kiai dan Pondok Pesantren Lirboyo.

“Contoh Trans7 bikin narasi yang ngawur, bahkan fitnah yang sangat keji terhadap Kiai. Melecehkan santri, merendahkan pondok pesantren,"

"Kami sangat sakit karena itu merupakan serangan yang sistematik,” ucap KH Anwar Zahid di hadapan jamaahnya, dengan nada penuh emosi.

Baca juga: Kerugian Atap Stadion Penataran Blitar Roboh Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Beliau (KH Anwar Zahid,red) tak kuasa menahan air mata saat mengenang jasa para guru dan kiai yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk mendidik para santri. 

“Guru kita, kiai kita, dengan tulus dan ikhlas mengorbankan seluruh hidupnya untuk membimbing ilmu dan akhlak, agar moralitas bangsa ini menjadi baik dan mulia. Dilecehkan dan direndahkan demi Allah, kami tidak rela,” ujarnya

KH Anwar Zahid juga meminta agar pihak Trans7 menunjukkan itikad baik secara langsung, bukan hanya melalui surat atau pesan singkat.

KH Anwar Zahid meneteskan air mata
KH Anwar Zahid meneteskan air mata (Ist)

“Kalau hanya dengan permintaan maaf melalui surat apalagi lewat WA, kami tidak terima. Datanglah ke pesantren, ke dalem kiai kami. Kalau tidak, kami yang akan menyeret kalian datang dan meminta maaf kepada guru kami,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan peran penting pesantren dalam sejarah bangsa Indonesia.

“Sebelum Republik Indonesia ini berdiri, pondok pesantren sudah kokoh berdiri. Dari pesantrenlah lahir para pejuang dan ulama yang menjadi cikal bakal berdirinya negara ini,” tutur KH Anwar Zahid seraya menutup dengan salawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Ketua PBNU Juga Kecam Keras

Di sisi lain Ketua PBNU Gus Yahya mengecam keras tayangan TV Trans7  Xpose yang dinilai menghina pondok pesantren.

Diketahui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan kecaman keras terhadap program Xpose di Trans7 yang menayangkan konten tentang pesantren dan ulama.

Tayangan yang disiarkan pada Senin (13/10/2025) itu dinilai menyinggung perasaan warga Nahdlatul Ulama (NU) dan melecehkan tradisi pesantren.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menilai, program tersebut telah melampaui batas etika penyiaran serta mencederai nilai-nilai luhur dunia pesantren.

“Tayangan Trans7 itu jelas-jelas melecehkan bahkan menghina pesantren, para tokoh pesantren yang dimuliakan NU, serta nilai-nilai mulia yang dipegang dunia pesantren,” ujar Gus Yahya Selasa (14/10/2025).

Ia menegaskan, isi tayangan tersebut bukan sekadar pelanggaran terhadap prinsip jurnalisme, melainkan juga bentuk serangan terhadap ketenangan masyarakat. Karena itu, PBNU menuntut Trans7 dan Trans Corporation untuk segera mengambil langkah nyata memperbaiki dampak yang timbul.

“Kami menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation menunjukkan tanggung jawabnya dengan melakukan perbaikan secara konkret,” tegasnya.

Viral desakan boikot Trans7 menggema di jagad media sosial X dan instagram, usai Tayangan XPOSE Dinilai Lecehkan Santri dan Pesantren
Viral desakan boikot Trans7 menggema di jagad media sosial X dan instagram, usai Tayangan XPOSE Dinilai Lecehkan Santri dan Pesantren (Ist)

Sebagai langkah lanjutan, PBNU telah menugaskan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) untuk menempuh jalur hukum terkait kasus ini.

“Masalah ini harus diselesaikan dengan baik dan tegas,” tambah Gus Yahya.

Permohonan Maaf Trans7

Sementara itu pihak Trans7 sudah menyampaikan permohonan maaf soal viral tayangan yang dinilai rendahkan marwah Kiai dan Pondok Pesantren.

Berdasarkan surat resmi yang sudah beredar, Pihak Televisi Trans7 sudah memberikan jawaban resminya.

Berikut selengkapnya isi surat resmi dari Trans7:

Dengan hormat, Sehubungan dengan tayangan/pemberitaan mengenai Pondok Pesantren Lirboyo yang telah ditayangkan di program "Xpose Uncensored" TRANS7, pada tanggal 13 Oktober 2025, kami telah melakukan review dan tindakan-tindakan atas keteledoran yang kurang teliti sehingga merugikan Keluarga Besar PP. Lirboyo dalam hal ini.
Dan dengan ini:

1. Kami dari TRANS7 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya kepada segenap Kyai dan Keluarga, para Pengasuh, Santri, serta Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, khususnya di bawah naungan PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat.

2. Kami menyadari bahwa tayangan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi keluarga besar pesantren. Hal ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami di TRANS7 agar tidak lagi menayangkan pemberitaan yang berkaitan dengan Ulama, Kyai, dan kehidupan Pesantren, khususnya yang berkaitan dengan Pondok Pesantren Lirboyo dalam program yang tidak relevan.

3. Kami juga berkomitmen untuk menghadirkan tayangan yang menampilkan nilai-nilai positif dan keteladanan kehidupan pesantren di Indonesia, khususnya berkaitan dengan Pesantren Lirboyo.

Kami berharap surat ini dapat diterima sebagai bentuk itikad baik dan komitmen kami untuk menjaga arwah lembaga pendidikan keagamaan, khususnya pesantren.

Diberitakan Tribunmataraman.com sebelumnya Media sosial tengah diramaikan dengan munculnya tagar #BoikotTrans7.

Gelombang protes ini datang dari berbagai kalangan, terutama komunitas santri dan masyarakat pesantren.

Aksi tersebut dipicu oleh penayangan salah satu episode program XPOSE di Trans7 yang berjudul “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?”. 

Judul dan cuplikan video yang beredar luas di TikTok serta Instagram itu dinilai provokatif dan menyinggung kalangan pesantren.

Akibatnya, muncul persepsi keliru yang bisa memperkuat stereotip negatif tentang dunia pesantren.

Isu ini menjadi semakin sensitif karena dalam beberapa waktu terakhir, media sosial kerap diwarnai pemberitaan yang menggiring opini negatif tentang santri dan lembaga keagamaan.

Sebagai bentuk protes, banyak pengguna media sosial menyerukan boikot terhadap Trans7 dengan menggunakan tagar #BoikotTrans7 yang kini ramai di berbagai platform.

Tak hanya itu Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yang jadi objek dalam video itu turut bersuara. Terutama dari Alumninya yang mengecam tindakan itu.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved