Update Grahadi Dibakar Massa

Restorasi Gedung Negara Grahadi Butuh Waktu Tiga Bulan, Berikut Tantangannya

Pembangunan ulang atau restorasi Gedung Negara Grahadi sisi barat pasca aksi pembakaran akan segera dilakukan

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Humas Pemprov Jatim
TINJAU - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Sekdaprov Jawa Timur Adhy Karyono saat meninjau sisa gedung negara Grahadi sisi barat usai terbakar pada Selasa (2/9/2025). Restorasi grahadi sisi barat diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. 

Terkait anggaran, Khofifah menyebut bahwa pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan angka pasti rencana total anggaran untuk pembangunan ulang sisi Grahadi yang terbakar.

“Informasi dari Kementerian PU kemungkinan akan ada support budget,” ujar Khofifah.

Meski begitu Khofifah menegaskan bahwa pembangunan kembali Grahadi bukan hanya sekedar soal angka anggaran.

Lagi-lagi ia lebih menekankan tentang nilai dari bangunan cagar budaya yang menurutnya tak bisa diukur dengan materi.

“Grahadi lho nggak ada salahnya kalau ada yang mau orasi menyampaikan pendapat ya silahkan. Tapi jangan merusak,” tegas Khofifah.

Ia bahkan sebelumnya telah menyampaikan bahwa yang merusak Grahadi ia yakin bukanlah orang Jawa Timur.

Sebab jika orang Jawa Timur pasti tidak tega untuk merusak cagar budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat.

“Saya gak yakin yang tega merusak itu orang jatim, saya meyakini orang Jatim itu baik,” tandasnya.

Terkait perbaikan Gedung Negara Grahadi yang terbakar dan rusak, Pemprov Jawa Timur juga sudah mendapatkan acuan untuk perbaikan gedung Grahadi sesuai dengan arsitektur aslinya.

Akan tetapi menurutnya perbaikan nantinya cukup sulit untuk membuat sama persis dengan aslinya. 

“Alhamdulillah dua hari yang lalu kami sudah menemukan basis arsitekturnya. Kita dapat dari arsip perpustakaan Jawa timur. Untuk bangunannya bisa diperbaiki tapi relief dinding memang tidak bisa dijamin sama dengan aslinya,” tandas Khofifah.

Baca juga: Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk di Surabaya, Seorang Penghuni Tewas Usai Terjatuh

“Tapi bahwa seandainnya itu semakin replikasi kita sudah menemukan basis acuan arsitekturnya. Tapi bahwa bisa seperti semula itu tidak mudah karena bagaimana arsitektur yang menghiasi sisi sisi dinding dan seterusnya itu sangat khas,” tandasnya. 

 

(Fatimatuz Zahroh/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved