Berita Terbaru Kota Kediri

Mewakili Kota Kediri, Ponpes Wali Barokah Masuk Nominasi Eco Pesantren 2025

Ponpes Wali Barokah Kota Kediri terpilih sebagai salah satu dari delapan pesantren nominator penerima penghargaan Eco Pesantren 2025 Jatim

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Pemkot Kediri
Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri terpilih sebagai salah satu dari delapan pesantren nominator penerima penghargaan Eco Pesantren tahun 2025 dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur. Dalam rangkaian proses penilaian, Ponpes Wali Barokah mengikuti sesi verifikasi daring yang digelar pada Senin (17/11/2025) kemarin di Wisma Tentram. 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri terpilih sebagai salah satu nominator penghargaan Eco Pesantren 2025 Jawa Timur.

Penghargaan ini digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.

Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri terpilih termasuk dalam delapan pesantren nominator.

Dalam rangkaian proses penilaian, Ponpes Wali Barokah mengikuti sesi verifikasi daring yang digelar pada Senin (17/11/2025) kemarin di Wisma Tentram.

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Ponpes Wali Barokah KH. Sunarto, Wakil Ketua Agung Riyanto, Agus DS, Humas Pondok Asyhari Eko Prayitno, serta jajaran pengurus lainnya. Hadir pula perwakilan dari DLHKP Kota Kediri, yakni Pengawas Lingkungan Hidup Ridwan Salimin, serta unsur 3 Pilar Kelurahan Burengan.

Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah, Agung Riyanto, menjelaskan bahwa prinsip Eco Pesantren sejatinya sudah menjadi tradisi yang mengakar di lingkungan pondok. 

Menurutnya, berbagai aspek kebersihan dan pengelolaan lingkungan telah menjadi kebiasaan santri sejak lama.

"Sejak awal didirikan, pendiri pondok sudah menekankan kerapihan, kebersihan, dan kedisiplinan. Kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan dan kebersihan sudah menjadi kebiasaan harian para santri, sehingga penerapan Eco Pesantren bukan hal baru bagi kami," kata Agung Riyanto, Rabu (19/11/2025).

Baca juga: Kali Pertama AFK Kabupaten Kediri Gelar Bupati Cup 2025, Diikuti 106 Tim Peserta

Ia menegaskan bahwa upaya menjaga kelestarian lingkungan bukan karena tuntutan penilaian, melainkan bagian dari budaya pondok.

"Seandainya pun tidak ada penilaian, kami sudah terbiasa seperti ini," tambahnya.

Agung juga memaparkan bahwa tujuan utama program Eco Pesantren adalah mengintegrasikan seluruh aktivitas pondok dengan prinsip keberlanjutan.

Mulai dari pengelolaan sampah menuju zero waste, sanitasi yang sehat, hingga pemanfaatan lahan secara optimal.

"Pendampingan dari Dinas LHKP Kota Kediri, Kelurahan Burengan, Dinas Kesehatan, serta instansi terkait sangat kami butuhkan untuk terus melaksanakan kesehatan lingkungan seperti yang biasa kami lakukan," jelasnya.

Ia berharap Ponpes Wali Barokah mampu memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan DLH Jatim.

"Saya berharap Ponpes Wali Barokah dapat meraih hasil terbaik, serta menjadi percontohan bagi pesantren lainnya dalam menerapkan konsep Eco Pesantren," harapnya.

Sekretaris Ponpes Wali Barokah, Daud Soleh, menjelaskan bahwa terdapat 10 bidang pengelolaan lingkungan yang diperiksa oleh tim verifikator DLH Jatim dalam proses penilaian tahun ini.

Seluruh aspek tersebut dinilai secara mendalam untuk memastikan keberlanjutan program lingkungan di pondok.

"Bidang-bidang tersebut meliputi kebersihan kamar santri dan toilet, tempat pengolahan sampah sementara (TPS), area pembibitan tanaman dan biopori, fasilitas resapan air, kondisi perpustakaan dan kantin, pemanfaatan energi listrik dengan PLTS, pengelolaan limbah air dan sanitasi, dan ruang terbuka hijau," paparnya.

Daud menambahkan bahwa aspek kemandirian ekonomi juga menjadi poin penilaian tambahan.

"Sejak 2019, Ponpes Wali Barokah telah memiliki unit usaha roti Alqomar Bakery yang dikelola bersama santri, sebagai bagian dari pendidikan karakter dan penguatan kemandirian pesantren," terangnya.

Ia menyebut unit usaha tersebut sekaligus mendukung program One Pesantren One Product (OPOP) dari Gubernur Jawa Timur.

Sementara itu, Kepala DLHKP Kota Kediri Indun Munawaroh memberikan apresiasi positif terhadap upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan Ponpes Wali Barokah.

Baca juga: Festival Literasi Nganjuk 2025, Guru Paud TK Dibekali Cara Ciptakan Pembelajaran Menyenangkan

Ia menilai kolaborasi antara pengurus, guru, dan santri berjalan sangat efektif dalam menciptakan lingkungan pondok yang bersih dan sehat.

"Pengolahan lingkungan benar-benar bersinergi, antara pengurus, guru dan santri saling melakukan dan mendukung kebersihan lingkungan. Kebiasaan warga pondok pesantren yang bersih dan rapi bisa menciptakan lingkungan pondok yang sehat," ungkapnya.Indun juga menyoroti kebiasaan kecil namun berdampak besar dalam menjaga kerapihan, seperti perilaku santri menata sandal.

"Saat mau masuk masjid, santri dan warga secara mandiri menata sandalnya tanpa ada pengawas. Saya pun akhirnya ikut terbawa dengan habit tersebut," tuturnya.

Ia berharap kebiasaan positif tersebut dapat terus dipertahankan dan menginspirasi lembaga pendidikan lain di Kota Kediri.


(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved