Bandara Dhoho Kediri

Pemkab Kediri Siapkan Strategi untuk Keberlanjutan Operasional Bandara Dhoho

Penerbangan perdana maskapai Super Air Jet di Bandara Dhoho Kediri akan dimulai awal pekan besok, tepatnya 10 November 2025

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
Isya Anshori
PENERBANGAN UMRAH - Suasana area depan Bandara Dhoho Kediri. Bandara Dhoho akan kembali beroperasi 10 November 2025 
Ringkasan Berita:
  • Penerbangan perdana ini sekaligus menandai beroperasinya kembali Bandara Dhoho Kediri setelah sempat vakum mulai akhir Juli lalu.
  • Penerbangan ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan transportasi udara di wilayah selatan Jawa Timur

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Penerbangan perdana maskapai Super Air Jet di Bandara Dhoho Kediri akan dimulai, Senin (10/11/2025).

Penerbangan perdana ini sekaligus menandai beroperasinya kembali Bandara Dhoho Kediri setelah sempat vakum mulai akhir Juli lalu.

Penerbangan ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan transportasi udara di wilayah selatan Jawa Timur.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri M. Solikin mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri bersama seluruh pemangku kepentingan telah melakukan berbagai langkah persiapan untuk memastikan operasional Bandara Dhoho berjalan lancar dan berkelanjutan.

"Semua (stakeholder yang terlibat - red) sudah kami undang. Seperti saat first landing pada 2024 lalu. Besok Mas Bup juga hadir," kata Solikin, Sabtu (8/11/2025).

Rute penerbangan nanti dari Kediri-Jakarta (Soekarno-Hatta) akan beroperasi tiga kali dalam sepekan yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

Untuk penerbangan perdana besok, pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-356 akan berangkat dari Jakarta Pukul 10.20 WIB dan tiba di Bandara Dhoho pukul 11.50 WIB. 

Sementara penerbangan balik IU-357 akan berangkat dari Kediri Pukul 12.30 WIB dan mendarat di Soekarno-Hatta pukul 14.00 WIB.

Solikin menegaskan bahwa pihaknya optimistis penerbangan reguler ini dapat terus berjalan, asalkan didukung penuh oleh masyarakat dan seluruh unsur pemerintah daerah. 

Dia menilai kehadiran bandara bukan hanya membuka akses transportasi baru, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar. 

"Harapannya, kalau ini sudah berjalan tiga kali seminggu, masyarakat ikut mendukung agar penerbangan bisa berlanjut terus. Karena ini memberikan pilihan baru bagi warga. Harganya juga bersaing dengan moda transportasi lain seperti kereta api," terangnya.

Baca juga: UPDATE Bupati Ponorogo Kena OTT KPK, Akses Masuk ke Area Pemkab Tertutup Rapat

Adapun harga tiket penerbangan Bandara Dhoho-Soekarno-Hatta dipatok sekitar Rp 700.000 sementara rute sebaliknya dari Jakarta ke Kediri sekitar Rp 800.000.

Menurut Solikin, tarif ini masih kompetitif karena mendapat subsidi dari pihak maskapai maupun pengelola bandara.

"Dan harga itu tidak kalah dengan tarif kereta. Karena ada subsidi, baik dari pihak maskapai maupun dari bandara," jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Kediri juga menyiapkan strategi promosi kreatif untuk menarik minat masyarakat menggunakan layanan penerbangan dari Bandara Dhoho.

Salah satunya dengan menggandeng komunitas, pelaku usaha, dan sektor pariwisata dalam program Boarding Pass Benefit yakni potongan harga di sejumlah tempat wisata, toko oleh-oleh, dan hotel hanya dengan menunjukkan boarding pass penerbangan Super Air Jet.

"Kami sedang mengajukan kerja sama dengan beberapa daerah, termasuk Trenggalek. Nantinya boarding pass bisa digunakan sebagai voucher gratis masuk tempat wisata atau mendapatkan diskon di hotel dan toko oleh-oleh. Besarannya bisa 5-90 persen, tergantung kesepakatan," ungkap Solikin.

Selain sektor pariwisata, Pemkab Kediri juga akan menggandeng pelaku usaha transportasi lokal dan agen travel agar turut mendukung konektivitas penumpang dari dan menuju bandara.

Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari persiapan penerbangan internasional ke depan, termasuk rute umrah dan haji. 

"Dalam waktu dekat, kami juga akan bertemu dengan para pelaku travel. Tujuannya agar bisa menyiapkan layanan yang mendukung, terutama untuk penerbangan internasional seperti umrah," tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Kediri berharap, dengan sinergi antara pemerintah daerah, maskapai, pelaku usaha, dan masyarakat, Bandara Dhoho bisa beroperasi secara optimal dan memberikan multiplier effect bagi perekonomian daerah.

 

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved