Bandara Dhoho Kediri

Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah, Uji Coba 4 Kali Sebulan

Bandara Dhoho Kediri siap untuk melayani penerbangan umrah di Jawa Timur, bakal uji coba empat Kali dalam sebulan

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Sri Wahyuni
tribunmataraman.com/isya anshori
PENERBANGAN UMRAH - Suasana area depan Bandara Dhoho Kediri. Pemprov Jatim dan Kementerian Perhubungan akan melakukan uji coba penerbangan umrah empat kali dalam sebulan melalui bandara ini. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memastikan optimalisasi Bandara Dhoho Kediri untuk layanan penerbangan umrah segera terealisasi. 

Rencanya pengoptimalan Bandara Dhoho Kediri akan dilaksanakan seiring pengalihan penerbangan selama masa perbaikan di Juanda.

Wagub Emil mengaku sudah mengkomunikasikan hal ini dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, Lukman F Laisa. 

Emil menyampaikan, Bandara Dhoho memiliki potensi besar untuk menjadi bandara alternatif keberangkatan jamaah umrah dari Jawa Timur, sebagai bagian dari strategi desentralisasi layanan penerbangan internasional.

“Kami mendiskusikan langkah konkret untuk mengoptimalkan Bandara Dhoho, salah satunya untuk mendukung penerbangan umrah. Ibu Gubernur telah menjalin komunikasi dengan sejumlah agen umrah besar yang saat ini mengoperasikan sekitar enam penerbangan umroh dari Jawa Timur setiap minggunya,”ujar Emil, Senin (4/8/2025). 

Ia menjelaskan, dalam tahap awal, akan dilakukan uji coba penerbangan umrah sebanyak 3 hingga 4 kali per bulan dari Bandara Dhoho Kediri

Pemerintah ingin memastikan kesiapan operasional bandara dari sisi infrastruktur, pelayanan, hingga rute penerbangan.

Baca juga: Mas Dhito Luncurkan Gercep Sahaja: Warga Kediri Kini Bisa Urus Dokumen Kependudukan Cuma di Desa

“Pak Dirjen ini memang sudah berpengalaman betul di lapangan untuk menilai kapasitas bandara. Di Juanda, kita memiliki tantangan-tantangan sehingga memerlukan perbaikan yang sangat signifikan dalam waktu dekat,”terangnya.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI Lukman F. Laisa mengatakan bahwa pemerintah pusat akan sepenuhnya mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur memaksimalkan operasional Dhoho.

Pasalnya, bandara di Kediri itu merupakan salah satu yang menjadi fokus Presiden RI Prabowo Subianto.

“Bandara Dhoho ini memang dibuat untuk menampung pesawat-pesawat terberat dan terbesar seperti Boeing 777-300ER dan Airbus A380. Dan di antara bandara-bandara baru seperti Kulonprogo dan Kertajati, ini yang paling indah dan spesifikasinya high class,” tuturnya.

“Mudah-mudahan dengan pertemuan kami hari ini bisa lebih cepat digunakan sebagai bandara internasional,” imbuhnya. 

Dirjen Lukman mengatakan, Bandara Juanda berkapasitas 21 juta orang dengan penumpang per tahunnya mencapai 14 juta.

Awalnya, jelas Lukman, Surabaya diharapkan dapat meningkatkan kapasitas di atas 50 juta untuk mengantisipasi kebutuhan ke depan.

“Tapi saat evaluasi, ternyata Surabaya hanya bisa ditingkatkan sampai kapasitas 27 juta penumpang saja. Maka kita butuh bandara baru selain Juanda dan Dhoho. Automatically, entah kapan, kita harus membangun bandara baru untuk mensupport kapasitas yang tentunya akan membesar,” pungkasnya.

 

(Fatimatuz Zahroh/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved