Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Dispertabun Kediri Kembangkan Pupuk Organik Joyoboyo, Dorong Pertanian Ramah Lingkungan

Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemkab Kediri tengah mempersiapkan langkah untuk memperkuat ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Isya Anshori
BANTUAN - Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa saat mengecek traktor bantuan. Dispertabun Kabupaten Kediri memberikan bantuan traktor 10 kepada gapoktan. 
Ringkasan Berita:
  • Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Pemkab Kediri tengah mempersiapkan langkah untuk memperkuat ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian daerah
  • Salah satunya lewatpengembangan pupuk organik lokal bernama Joyoboyo
  • Pupuk Joyoboyo saat ini sedang menunggu izin edar dari Kementerian Pertanian

 

TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Pemkab Kediri tengah mempersiapkan langkah besar untuk memperkuat ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian daerah.

Salah satunya dengan pengembangan pupuk organik lokal bernama Joyoboyo yang saat ini sedang menunggu izin edar dari Kementerian Pertanian

Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Sukadi menjelaskan bahwa pembuatan pupuk organik ini merupakan hasil kolaborasi dengan kelompok tani dari berbagai kecamatan. 

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa pupuk Joyoboyo telah memenuhi standar kualitas dengan kadar NPK sebesar 7 persen jauh di atas batas minimal 4 persen.

"Sekarang masih dalam tahap uji coba di tanaman. Hasilnya sudah memenuhi syarat, tinggal menunggu proses evaluasi dari Kementerian Pertanian agar izin edarnya segera keluar," terang Sukadi, Kamis (6/11/2025).

Dia mengatakan, pengembangan pupuk organik ini merupakan bagian dari strategi besar Dispertabun untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dan memperbaiki kesuburan tanah di wilayah Kabupaten Kediri.

"Kami ingin menyuburkan tanah kembali. Jangan terus diajari dengan pupuk kimia. Jadi pupuk Joyoboyo ini diharapkan bisa menjadi solusi berkelanjutan untuk pertanian yang lebih sehat," imbuhnya.

Dalam tahap awal ini, Dispertabun telah membentuk Koperasi Kabupaten Palempare yang menjadi wadah bagi 46 kelompok tani dari wilayah Kecamatan Papar, Pare dan Plosoklaten untuk memproduksi pupuk organik, baik padat maupun cair.

Seluruh hasil produksi nantinya akan dipasarkan dengan merek yang sama Joyoboyo. 

Tak berhenti di situ, Sukadi juga menuturkan bahwa ke depan akan dibentuk koperasi-koperasi baru di berbagai wilayah seperti Badas, Kandangan, Kepung, dan Puncu.

Koperasi tersebut akan menjadi subdistributor yang menyalurkan pupuk organik ke petani di masing-masing kecamatan.

"Harapannya, nanti uang yang beredar di Kediri mutarnya di petani. Dana desa akan kami dorong untuk mengalokasikan anggaran pembelian pupuk dari koperasi lokal ini," jelasnya.

Baca juga: Kapal Besar Lalu Lalang di Laut Trenggalek, Pemkab Sebut Sedang Survei Migas

Menurutnya, setiap desa akan diklasifikasikan berdasarkan luas lahan pertanian. Desa dengan lahan besar diharapkan bisa mengalokasikan dana sekitar Rp 30 juta, sedang Rp 25 juta, dan kecil Rp 20 juta untuk pembelian pupuk organik dari koperasi petani.

Setelah pupuk dibeli melalui dana desa, distribusinya akan dilakukan secara langsung kepada petani dengan pengawasan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar benar-benar digunakan di lahan pertanian.

"Kami pastikan pupuk yang dibeli benar-benar disebar di lahan, bukan hanya disimpan di gudang," tegas Sukadi.

Selain fokus pada pengembangan pupuk organik, Dispertabun juga sedang memperkuat sarana pertanian lainnya.

Dalam kegiatan panen melon hidroponik bersama Wakil Bupati Kediri beberapa waktu lalu, pihaknya menyerahkan 10 unit alat mesin pertanian (alsintan) berupa traktor bantuan dari Kementerian Pertanian kepada kelompok tani di wilayah Kabupaten Kediri.

"Traktor ini kami berikan gratis, tidak ada biaya transportasi atau potongan apa pun. Kami ingin memastikan bantuan ini benar-benar sampai dan dimanfaatkan petani," ucapnya.

Lebih lanjut, Sukadi juga menyebut bahwa saat ini Dispertabun sedang menyiapkan kerja sama dengan Food Station untuk mengembangkan produksi beras premium dari Kediri. Mulai dari benih, irigasi, pemupukan, hingga pascapanen akan dikelola secara terintegrasi menggunakan teknologi modern.

"Insyaallah sebelum akhir tahun, produksi beras premium dari Kediri bisa dimulai. Semua prosesnya sudah kami siapkan dari hulu ke hilir," pungkasnya.

 

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved