Travel

Kunjungi Petilasan Sri Aji Joyoboyo, Jejak Sejarah yang Terus Hidup di Kediri

Menilik Petilasan Sri Aji Kediri, salah satu tempat mistis petilasan Prabu Jayabaya, raja legendaris Kerajaan Kediri

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Luthfi Husnika
PETILASAN - Kawasan masuk menuju petilasan Sri Aji Joyoboyo di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri yang ramai saat momen Suro. 

Mbah Mukri menegaskan bahwa siapa pun dipersilakan berziarah ke petilasan, tanpa memandang latar belakang.

"Yang penting niatnya tulus. Hasil akhirnya ya kembali kepada Yang Maha Kuasa," tambahnya.

Puncak keramaian biasanya terlihat saat malam 1 Suro.

Ratusan sampai ribuan orang dari berbagai daerah memadati kompleks petilasan.

Mereka berjalan bersama menuju pamoksan dalam kesunyian, hanya diiringi doa yang terucap dalam hati.

 Suasana tersebut menjadikan ritual sebagai ruang renungan dan kebersamaan.

Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, menilai petilasan Joyoboyo adalah aset sejarah sekaligus spiritual yang harus dijaga.

"Saya mendukung penuh kegiatan yang memberi ruang bagi masyarakat untuk berintrospeksi. Situs bernilai luhur ini harus terus dirawat agar memberi manfaat lebih luas," ungkap Mas Dhito.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi, juga menegaskan pentingnya pelestarian.

"Petilasan Joyoboyo merupakan warisan budaya yang telah tercatat sebagai kekayaan intelektual komunal di Kementerian Hukum sejak 2021. Tugas kita bersama menjaganya agar tetap lestari," ujarnya.

Lebih dari sekadar situs sejarah, Petilasan Joyoboyo menjadi titik pertemuan nilai budaya, spiritualitas, dan kebersamaan.

Warisan leluhur ini membuktikan bahwa kearifan masa lalu masih terus hidup di tengah masyarakat modern.


(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved