Berita Terbaru Kabupaten Blitar

Warga Blitar Protes Jalan Rusak yang Tak Diperbaiki, Poster Sindiran Dipasang Sepanjang Jalan

Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Poster Protes Jalan Rusak di Desa Candirejo Blitar Jawa Timur

Penulis: Samsul Hadi | Editor: faridmukarrom
Samsul Hadi/Tribun Mataraman
JALAN RUSAK: Warga memasang poster bentuk protes kondisi jalan rusak di Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jumat (14/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Warga Desa Candirejo, Ponggok, Blitar kembali memprotes jalan rusak dengan memasang poster bernada sindiran di sepanjang Dusun Krajan. 
  • Jalan 1,1 km itu rusak parah sejak lama, meski rabat beton 60 meter sudah selesai dibangun pada September 2025. 
  • Warga kecewa karena janji perbaikan sisa jalan tak kunjung ditepati. Aksi ini menjadi lanjutan dari protes sebelumnya, termasuk saat warga menanam pisang di tengah jalan pada April 2025.

 

TRIBUNMATARAMAN.COM | BLITAR - Warga Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar kembali menggelar aksi protes terhadap jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki.

Sebagai bentuk kekecewaan, warga memasang sejumlah poster berisi tuntutan perbaikan di sepanjang jalan Dusun Krajan.

Aksi protes ini terlihat pada Jumat (14/11/2025). Berbagai poster dengan tulisan bernada sindiran terpampang jelas, di antaranya: “dalan rusak kapan didandani bos”, “kok bangun kapan sidone dalane”, “telat pajak didenda dalan amoh dijarno”, dan “iki dalan opo kali”.

Poster-poster tersebut mewakili keresahan warga yang sudah bertahun-tahun menunggu perbaikan.

Kerusakan jalan yang diprotes memang cukup parah. Jalan sepanjang kurang lebih 1,1 kilometer itu hampir seluruh aspalnya mengelupas. Lubang-lubang besar tersebar merata sehingga membahayakan pengendara yang melintas.

Baca juga: DPRD Trenggalek Setujui Pinjaman Daerah Rp 70 Miliar untuk Infrastruktur dan Wisata di APBD 2026

Perwakilan warga Dusun Krajan, Roful Anwari (38), mengatakan bahwa warga mulai memasang poster pada Senin (10/11/2025) malam sebagai aksi lanjutan dari protes sebelumnya.

“Aksi warga ini merupakan aksi lanjutan. Warga sudah pernah melakukan aksi protes saat Lebaran, April 2025 lalu,” ujar Roful.

Pernah Tanam Pohon Pisang di Jalan

Roful menjelaskan bahwa pada April 2025, warga sempat menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai simbol kekecewaan terhadap lambannya perbaikan jalan. Aksi tersebut kemudian ditanggapi pemerintah desa dengan mengundang DPUPR untuk berdialog dengan warga.

Sekitar 60–70 warga menghadiri pertemuan yang difasilitasi pemerintah desa tersebut. Dalam pertemuan itu, warga meminta perbaikan total menggunakan konstruksi rabat beton sepanjang 1,1 kilometer.

Namun, DPUPR menyampaikan bahwa anggaran APBD 2024 hanya mengakomodasi pembangunan rabat beton sepanjang 60 meter. Sisa panjang jalan direncanakan diperbaiki dengan sistem URC atau penambalan.

“Awalnya, warga tidak mau, warga tetap ingin semua dirabat beton. Tapi, setelah mempertimbangkan kondisi, akhirnya warga menerima solusi itu,” kata Roful.

DPUPR juga berjanji akan melakukan perbaikan jalan setelah proses pembangunan rabat beton selesai. Pengerjaan rabat beton sendiri molor dari jadwal awal Juli 2025, baru dimulai pada Agustus, dan selesai pada September 2025.

Janji Perbaikan Tak Kunjung Terpenuhi

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved