Jamasan Gong Kiai Pradah Blitar

Warga Berebut Air Bekas Siraman Gong Kiai Pradah di Alun-alun Lodoyo Blitar, Berharap Berkah

Ratusan warga berebut air bekas siraman atau jamasan pusaka Gong Kiai Pradah di Alun-alun Lodoyo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sri Wahyuni
TribunMataraman.com/Samsul Hadi
BERBUT AIR SIRAMAN: Sejumlah warga berebut air bekas siraman pusaka Gong Kiai Pradah di Alun-alun Lodoyo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Sabtu (6/9/2025). Warga berharap berkah kepada Tuhan YME dari air siraman Gong Kiai Pradah. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Ratusan warga berebut air bekas siraman atau jamasan pusaka Gong Kiai Pradah di Alun-alun Lodoyo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa TimurSabtu (6/9/2025). 

Para warga berharap berkah dari air bekas digunakan untuk memandikan pusaka Gong Kiai Pradah.

Sejak pagi, para warga sudah berkumpul di Alun-alun Lodoyo. Mereka menunggu prosesi siraman atau jamasan pusaka Gong Kiai Pradah.

Sebagian warga terlihat membawa botol kosong untuk diisi dengan air bekas siraman Gong Kiai Pradah

Proses siraman pusaka Gong Kiai Pradah baru dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. 

Bupati Blitar, Rijanto bersama Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah juga ikut tradisi siraman Gong Kiai Pradah

Prosesi siraman Gong Kiai Pradah dilakukan di bangunan mirip gardu pandang di tengah-tengah Alun-alun Lodoyo

Bupati dan Wabup ikut naik ke bangunan mirip gardu pandang untuk mengikuti prosesi siraman Gong Kiai Pradah

Setelah prosesi siraman selesai, air dan bunga bekas memandikan Gong Kiai Pradah dilempar ke pengunjung yang sudah menunggu di bawah. 

Pengunjung langsung berebut air dan bunga bekas memandikan Gong Kiai Pradah

Sebagian air bekas siraman Gong Kiai Pradah juga dimasukkan ke mobil tangki lalu disemprotkan ke pengunjung. 

Baca juga: Tanggapi Soal Kasus Kekerasan WBP, Kalapas Kediri Sebut Pelaku Langsung Dipindahkan

Beberapa pengunjung memasukkan air bekas siraman Gong Kiai Pradah ke botol kosong yang dibawanya. 

Tak hanya itu, pengunjung juga berebut tumpeng di acara siraman Gong Kiai Pradah

Salah satu pengunjung, Marsini mengatakan, tiap tahun hadir di acara prosesi siraman pusaka Gong Kiai Pradah

Marsini datang ke Alun-alun Lodoyo sejak pukul 07.00 WIB. Marsini juga ikut berebut air dan bunga bekas siraman Gong Kiai Pradah

Marsini berharap berkah kepada Tuhan YME dari bekas air dan bunga siraman Gong Kiai Pradah

"Biar mendapat berkah, bunga dan airnya saya campur untuk pupuk, agar tanaman pertanian saya subur dan panennya bagus," kata warga Binangun, Kabupaten Blitar itu. 

Pengunjung lain, Deni mengatakan, juga ikut berebut air dan tumpeng di siraman Gong Kiai Pradah

Selain ingin mendapat berkah, menurut Deni, air bekas siraman Gong Kiai Pradah juga bisa sebagai tolak balak penyakit.. 

"Untuk tolak balak dan mendapat keberkahan. Rezekinya lancar dan hasil panen pertanian bagus," ujarnya.

Sekadar diketahui, Gong Kiai Pradah merupakan pusaka milik Pangeran Prabu dari Mataram. 

Pangeran Prabu masuk ke Blitar dan sempat singgah di beberapa wilayah di Kabupaten Blitar

Ketika masuk ke Blitar, Pangeran Prabu membawa beberapa benda pusaka salah satunya berbentuk gong yang diberi nama Kiai Becak atau Kiai Pradah.

 

(Samsul Hadi/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik 


 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved