Semasa berkuliah di UK, Izza merasakan perbedaan yang signifikan dengan pengalamannya S1 di Indonesia.
Jika selama berkuliah S1 ia mencari kegiatan sebanyak-banyaknya demi pengembangan diri, di program S2 University of York ia berfokus pada akademiknya agar lulus dengan nilai terbaik.
Selain kurikulum yang berbeda dan mata kuliah beragam, program S2 di UK hanya berjalan selama satu tahun. Periode satu tahun itu terbagi menjadi 3 term atau bagian, yaitu term 1, 2, dan 3.
Izza mengungkapkan bahwa ada academic shock yang melanda ketika ia awal berkuliah.
Sebab, penilaian ujian akhir berbeda dengan di Indonesia karena lebih mengedepankan kemampuan berpikir kritis.
Ia juga mengungkapkan bahwa di sana ia tak dapat menikmati hari libur, karena hari libur itu digunakan untuk mengerjakan tugas.
“Libur itu mungkin hanya satu minggu setelah submission, lalu langsung lanjut ke term selanjutnya. Jadi kuliah di sana memang sangat padat karena nggak ada liburan,” tuturnya.
Namun, meski begitu, Izza tetap senang karena banyak kegiatan lain yang diadakan oleh Universitas, seperti membuat kartu ucapan natal dan membuat dekorasi kue halloween.
Bahkan, dari kegiatan-kegiatan itu Izza bertemu dengan teman dari departemen lain, negara lain, dan bahkan teman baiknya.
Kini, Izza memiliki lembaga kursus bahasa Inggris yang tengah berjalan.
Sebenarnya lembaga tersebut telah dirintis sejak kegagalannya di beasiswa LPDP pertama.
Kemudian setelah lulus S2 di UK dan pulang ke Indonesia, ia kembali melanjutkan pengabdiannya.
Pada awalnya kursus tersebut berfokus pada anak kecil, tetapi kini ia mengganti segmen market ke kursus International English Language Testing System (IELTS) dan Test of English as a Foreign Language (TOEFL).
Tujuan dari dibangunnya lembaga kursus bahasa Inggris tersebut adalah untuk membantu mereka yang berasal dari latar belakang kurang mampu.
Izza berharap, pengabdiannya ini dapat bermanfaat bagi anak-anak muda yang bermimpi tinggi seperti dirinya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(Zahra Salsabila/tribunmataraman.com)