Putra Daerah

Rini Kartini, Berakar dari Kesederhanaan Sukses di Dunia Broadcasting dan Akademik

Editor: Sri Wahyuni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RINI: Rini Kartini (depan ketiga dari kiri) setelah memberikan pelatihan keamanan holistik untuk para jurnalis di Maumere. Rini menjemput kesuksesannya saat ini dari kesederhanaan dan perjuangan.

Rini selalu ingin melakukan yang terbaik. Dengan dukungan keluarga, serta suami dan anak, Rini bisa sampai di titik sekarang dan membanggakan orang tuanya.

“Aku nggak hanya berpegang pada satu prinsip. Seandainya kita dipercaya untuk melakukan sesuatu, maka do your best. Itu yang aku terapkan sejak kecil,” tuturnya.

Kini, Rini tengah menduduki jenjang S3 di Universitas Airlangga Surabaya sebagai penerima beasiswa LPDP.

Sejujurnya hal itu di luar perkiraan Rini. Sebab, ia tak menyangka akan lolos dalam tahap seleksi beasiswa tersebut.

Namun, Rini mampu menjalani segalanya karena adanya passion dan semangat yang kuat dalam menjalani bidang yang ia tekuni. 

Rini mengungkapkan, bahwa minat awalnya adalah radio dan segala yang bersangkutan dengan public speaking.

Sejak berkuliah S1 Broadcasting, ia telah berpengalaman menjalani kuliah sambil bekerja.

Dengan bekal yang kuat, Rini mengeksplorasi dunia penyiar radio sekaligus mengajar bahasa Inggris.

Namun, Rini tak hanya berhenti di situ. Ia memilih untuk melangkah lebih jauh dan mendaftar sebagai Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Nipa.

Ketika ia menjalani S2, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi itu mengundang Rini dalam konversasi perihal pembuatan TV dari media yang dibuat semasa berkuliah.

Karena tertarik, Rini pun membantu mereka menyusun desain program.

Selepas menyelesaikan program Magister, Rini sepenuhnya bergabung dengan program TV yang diberi nama Maumere TV.

Meski menggunakan alat yang sederhana karena keterbatasan, tetapi Maumere TV berhasil menjadi proyek yang idealis dan fokus pada informasi edukasi tentang kebutuhan daerah.

Dari situlah perjalanan Rini dalam dunia digital dimulai.

Rini telah menyandang titel sebagai pelatih tersertifikasi oleh Google untuk literasi digital bagi kalangan dosen. 

Halaman
123