Untuk itu, setiap tarikan nafas harus ia perhitungkan. Karena jika salah, air bisa masuk dan mengganggu ritme berenang.
Itu adalah salah satu hal yang ia pelajari dari latihan keras sebelumnya.
Meski berat, Steven mengaku sama sekali tidak terpikir menyerah. Motivasi terbesarnya adalah mencapai garis finish dan bertemu keluarganya.
"Setelah sampai di finish, saya langsung menemui istri, anak-anak, dan keluarga yang mendampingi. Itu momen yang paling membahagiakan," ujarnya dengan senyum bangga.
Proses kompetisi sendiri dimulai dengan peserta diangkut menggunakan kapal dari perairan Surabaya ke perairan Madura, lalu berenang kembali ke perairan Surabaya.
Peserta yang melebihi batas 75 menit dijemput kapal panitia dan dinyatakan gagal.
"Bagi saya, finis di menit ke-48 sebagai peserta umum adalah pencapaian luar biasa, apalagi ini pengalaman pertama. Kalau ada kompetisi serupa di masa depan, saya pasti akan ikut lagi," tegas Steven.
Keberhasilan Steven ini bisa menjadi inspirasi bagi para pecinta olahraga ekstrem dan menegaskan bahwa persiapan matang, latihan keras, dan mental kuat adalah kunci menaklukkan tantangan ekstrem.
(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik