Berdasar data, siswa SDN 1 Ngepung berjumlah 54 orang.
Sekitar 30 siswa di antaranya merupakan warga Dusun Suru, Dusun Bendorayot, Dusun Kalimati, Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk.
Siswa dari tiga dusun itulah yang merasakan asam garam mengarungi jalur berliku ke sekolah.
"Saya salut sekaligus terenyuh melihat perjuangan siswa. Semangat belajar mereka saya acungi jempol," urainya.
Minto pernah menjajal jalan penghubung Dusun Suru dan Dusun Sumbermiri ini tatkala pagebluk Covid-19.
Aturan pembelajaran tatap muka tak diperbolehkan, bikin guru memutuskan mengajar dengan skema jemput bola ke rumah-rumah siswa.
Belajar sistem daring tidak bisa dihelat di kawasan tersebut karena amat susah sinyal.
"Jalan tersebut sangat ekstrem. Tidak bisa dilalui motor kalau hujan karena berlumpur. Jika kemarau, warga memilih menyisir saluran air bukan jalan utama. Jalur air konturnya sedikit baik," terangnya.
Pria berdarah Jombang ini mengapresiasi program TMMD menyasar akses jalan yang dilewati siswa.
Ia pun sangat mendukung pembangunan jalan tersebut.
"Kami gembira dengan adanya program pembangunan jalan. Akan mempermudah siswa ke sekolah. Efeknya transportasi mudah. Lebih jauh, berdampak positif pada perekonomian juga. Walau lokasinya di hutan, daerah sini penghasil jagung yang luar biasa," ujarnya.(adv)
(danendra kusumawardana/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer