TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berjanji akan menanggung biaya pendidikan dua anak Abdillah Rahman, asisten masinis PT KAI yang meninggal dalam kecelakaan KA Commuterline Jenggala di Gresik, Selasa (8/4/2025) lalu.
Hal ini dia sampaikan saat melayat ke kediaman almarhum Abdillah Ramdan di Sidotopo Surabaya, Kamis (10/4/2024)
Wali Kota Eri tak kuasa menahan air matanya ketiga bertemu keluarga Almarhum.
Baca juga: Polisi Selidiki Kecelakaan KA Commuter Line Jenggala di Gresik yang Menewaskan Asisten Masinis
Didampingi sang istri, Rini Indriani berserta jajaran lurah dan camat, rombongan Eri dan Pemkot Surabaya disambut ayah almarhum, Mono (71), istri almarhum Nirma Dewi Ayuningtyas (37), dan beberapa sanak keluarga lainnya.
Tampak pula, kedua putra almarhum, M Agha Althaf (11) dan Nadhief Arshaka Yusuf (3).
Kepada keluarga, Wali Kota Eri yang juga didampingi Executive Vice President (EVP) KAI Daerah Operasi Kereta Api Indonesia (Daop) 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, mendoakan almarhum mendapatkan surga.
"Kami menyampaikan duka cita. Insya Allah Almarhum mendapatkan surga," kata Cak Eri.
Kepada Wali Kota Eri, anggota keluarga mengenang almarhum sebagai sosok penyayang. Termasuk kepada kedua anak laki-lakinya, almarhum dikenal sangat dekat.
Tak heran, ketika mengantar sang ayah menuju tempat peristirahatan terakhir, Rabu (9/4/2025) anak sulungnya mengajukan diri untuk mengazankan ayahanda.
Sekalipun baru berusia 11 tahun, bocah yang akrab disapa Agha tersebut begitu khusu' menuntaskan tugasnya.
Mendengar cerita tersebut, suasana berubah haru. Wali Kota Eri beserta istri tak kuasa menahan air mata.
"Sang putra anak yang kuat. Insya Allah ketika dewasa, juga akan kuat seperti ayahanda," kata Cak Eri.
"Anak itu bahkan tidak mau ketika almarhum akan diadzankan oleh anggota keluarga lainnya. Berarti, anak ini memiliki akidah agama yang kuat, memiliki jiwa yang kuat, dan insya Allah menjadi orang yang luar biasa ketika dewasa nanti," tandas bapak dua anak ini.
Menjelang pulang, Wali Kota Eri menguatkan sang anak. Sebuah pelukan diberikan sebagai ungkapan bahwa sang anak tidak pernah sendiri.
Ditemui usai melayat, Wali Kota Eri memastikan Pemkot Surabaya akan memantau pendidikan sang anak. Berkoodinasi dengan KAI, pihaknya akan memastikan kedua anak almarhum dapat menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.