"Kami akan melakukan upaya preemtif seperti sosialisasi keselamatan berkendara, mulai dari sekolah hingga instansi pemerintah, agar masyarakat lebih memahami pentingnya tertib lalu lintas," ungkapnya. 

Selain sosialisasi, upaya preventif juga dilakukan dengan pemasangan rambu-rambu dan imbauan pada titik-titik rawan kecelakaan. 

Sementara untuk represif, pihaknya tidak akan ragu melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas, karena kecelakaan sering kali berawal dari kelalaian pengendara dalam mematuhi aturan.

Beberapa tindakan pencegahan yang rutin menjadi atensi yakni pengecekan kepada bus untuk memastikan layak jalan atau ramp check. Selain itu, sosialisasi terkait larangan penggunaan sepeda listrik dan kereta kelinci di jalanan. 

Untuk itu, AKP Jata juga menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai stakeholder untuk menciptakan lalu lintas yang lebih aman.

"Persoalan kecelakaan lalu lintas bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi juga memerlukan sinergi dengan berbagai pihak. Kami akan terus bekerja sama dengan instansi terkait untuk mencari solusi terbaik," tegasnya.

Dia berharap, dengan kerja sama antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat, angka kecelakaan di Kabupaten Kediri dapat terus menurun. 

"Yang paling penting adalah membangun kebiasaan tertib berlalu lintas, karena dampak kecelakaan bukan hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga keluarga dan masyarakat luas," pungkasnya.

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer