Setelah itu para pedagang makanan akan diberi kabar selanjutnya melalui Whatsapp.
Selama tidak bisa berjualan, Yakin mengaku kehilangan omset Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per pasaran.
“Kalau situasinya ramai, bisa sampai Rp 2 juta. Tapi belakangan ini sepi karena isu PMK,” tambahnya.
PHT Tulungagung sebelumnya ada di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, tepat di sebelah MTsN 1 Tulungagung.
Para pedagang makanan yang berjualan di dalam pasar hewan ini kebanyakan juga dari Desa Beji dan sekitarnya.
Saat PHT pindah ke lokasi baru, seluruh pedagang makanan juga ikut pindah.
Menurut Koordinator PHT Tulungagung, Suharmanto, total ada 58 pedagang makanan dan aneka barang yang terdata.
“Saat ini mungkin yang aktif sekitar 35 orang. Kalau kondisi ramai semua berjualan, totalnya 58 lapak,” ucapnya.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer