TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Sebanyak 62 atlet berkebutuhan khusus mengikuti kejuaraan paralimpik pelajar tingkat Kabupaten Tulungagung, Jumat (20/9/2024) di Stadion Rejoagung.
Kejuaraan paralimpik ini diikuti para pelajar untuk menjaring bibit-bibit atlet berprestasi sejak dini.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tulungagung, Ahmad Mugiyono, kejuaraan ini hasil kerja sama Dispora dengan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Tulungagung.
“Ini baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Tulungagung. Tujuannya menjaring, menyaring dan mencari bibit atlet paralimpik di Tulungagung,” jelas Mamad, panggilan akrabnya.
Pada kejuaraan ini ada 3 cabang olahraga yang dilombakan, yaitu lari 100 meter, lompat jauh dan tolak peluru.
Lanjut Mamad, cukup sulit untuk mendapatkan atlet paralimpik.
Karena itu pihaknya bersama NPCI melakukan sosialisasi, terutama ke sekolah-sekolah anak berkebutuhan khusus.
“Ke depan kami berharap semakin banyak penyandang disabilitas yang terlibat. Kami juga akan fasilitasi untuk kejuaraan di atasnya,” ujarnya.
Kejuaraan terdekat adalah Pekan Paralimpik Pelajar Daerah (Peparpeda) Jawa Timur, pada Bulan November di Kabupaten Bangkalan.
Ketua NPCI Tulungagung, Sulton, mengaku cukup sulit mencari bibit atlet paralimpik.
Sebab saat ini yang paling banyak adakan disabilitas fisik dan mereka bersekolah di sekolah umum.
“Jadi kami juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, untuk menjaring anak didik yang punya bakat olahraga,” ujar Sulton.
Lanjutnya, prestasi atlet paralimpik Tulungagung sebenarnya cukup menggembirakan.
Pada Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur (Peprarov) II, para atlet Tulungagung mendapatkan 2 peran dan 2 perunggu.
Semua prestasi itu didapat di tengah keterbatasan jumlah atlet dan keterbatasan fasilitas latihan.
“Prestasi itu didapat atlet senior. Karena itu kami sedang menggali bibit-bibit di kalangan pelajar disabilitas,” pungkas Sulton.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer