TRIBUNMATARAMAN.COM - Vivi, masih ingat hobi pamannya, Gatot Hary Tjahyono (55) yang suka memelihara ikan-ikan hias.
Kini ikan-ikan hias itu akan selalu mengingatkannya pada sang paman yang meninggal dunia sebagai salah satu korban kecelakaan KA Probowangi dengan mobil Isuzu Elf di Lumajang, Jatim, Minggu (20/11/2023) malam.
Meninggalnya laki-laki asal Gubeng Kertajaya Surabaya itu menyebabkan keluarga berharap insiden serupa tak lagi terjadi.
Baca juga: Jasa Raharja Beri Santunan ke Para Korban Kecelakaan KA Probowangi Vs Isuzu Elf di Lumajang
"Kita ketahui masih banyak lintasan kereta api yang tidak ada palang pintu. Dengan kejadian ini semoga ada perhatian khusus, supaya kecelakaan di lintasan kereta tidak terulang," ucap Vivi.
Kecelakaan yang dialami Gatot memang menjadi kabar mengejutkan.
Belasan korban itu semuanya teman SMA Gatot.
Vivi menceritakan, ketika pertama kali pihak keluarga Gatot menjadi kena tabrak kereta. Vivi pertama kali mendapat kabar duka itu dari istri Gatot, Wiwik Tur Andayani.
Minggu (19/11) lepas Maghrib, tepatnya sekira pukul 18.00 WIB, Wiwik Tur Andayani menerima telepon dari suaminya, Gatot Hary Tjahyono. Suaminya saat itu bilang telah selesai menghadiri acara reuni SMA di sebuah pantai di Banyuwangi, dan sedang perjalanan menuju Surabaya.
Selang dua jam kemudian Wiwik gantian yang menghubungi suaminya. Akan tetapi, saat itu telepon tidak diangkat. Hingga pada akhirnya dia mendapat kabar dari salah seorang temannya kalau Elf yang dinaiki Suami beserta 14 orang kena tabrak kereta di Lumajang.
"Kabar itu kemudian diteruskan Bu Wiwik ke grup keluarga. Kami awalnya mengira ini bukan nasib akhir dari Pak Gatot," ujar Vivi, keponakan Gatot.
Pihak keluarga kemudian bergantian mencoba hubungi Gatot. Tapi tidak ada respon. Sampai pada akhirnya Senin (20/11) pukul 2 dini hari, telepon itu diangkat. Sayangnya bukan Gatot yang berbicara, melainkan pegawai Rumah Sakit Haryoto, Lumajang. Petugas itu memberitahukan kalau Gatot telah meninggal.
Wiwik diam sejenak. Mencoba menghela nafas panjang menghadapi kenyataan. Dalam kepedihannya, Wiwik dari Ngawi berangkat menuju Lumajang.
"Bu Wiwik berangkat ke Lumajang setelah subuh," ucapnya.
Gatot tewas meninggalkan istri, dua anak dan satu cucu. Semua anak dan cucunya Gatot tinggal di Kabupaten Toli-Toli Sulawesi Selatan. Mereka perjalanan menuju Surabaya. Pihak keluarga berencana mensemayamkan kakek usia 55 tahun itu di Tempat Pemakaman Umum Keputih pada Selasa (21/11).
(tony hermawan/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer