Toni tidak mau berandai-andai menanggapi bantuan beras politik di tengah-tengah masyarakat Modo tersebut.
Selain itu, ia juga belum tahu pasti darimana beras kemasan 5 kilogram itu dikirim, termasuk siap pembuatan sablon kantong plastiknya.
Sementara itu, Sekretaris DPC Gerindra kabupaten Lamongan, Gus Imam Fadli mengatakan beras bergambar Prabowo-Gibran itu adalah bahan black campaign atau kampanye hitam yang diduga diedarkan lawan politik untuk menjatuhkan Prabowo-Gibran.
Imam mengatakan telah menerjunkan tim investigasi ke lokasi tempat beredarnya beras itu.
"Peredaran beras berkantong plastik bergambar pak Prabowo dan calon wakilnya, mas Gibran tidak banyak seperti yang diasumsikan masyarakat setelah viral di dunia maya," ungkap Imam Fadli.
Dipastikan peredaran beras itu tidak banyak. Diperkirakan ada yang sengaja mengemas dalam beberapa kantong plastik, kemudian sengaja diviralkan.
Pihaknya memastikan, baik DPP, DPD maupun DCP Gerindra Lamongan tidak memiliki program pembagian beras seperti yang muncul di dunia maya saat ini.
Imam menduga ada lawan politik yang ingin menjatuhkan Capres - Cawapres, Prabowo-Gibran.
"Itu black campaign yang sengaja dihembuskan oleh lawan politik," ungkapnya.
Imam juga yakin, beras itu bukan dibagi-bagikan oleh relawan maupun simpatisan.
"Tim investigasi Gerindra tidak menemukan adanya pembagian beras dalam partai besar. Ini cara-cara black campaign," tegasnya.
(hanif manshuri/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer