"Harapan besar pengenalan budaya dan kebesaran Majapahit yang ada di Mojokerto itu bisa disupport (Transjatim)," pungkasnya.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan bus Transjatim koridor II telah lama dinanti oleh masyarakat.
Keberadaan transportasi angkutan umum Transjatim bakal mempermudah aglomerasi akses dari Mojokerto, Sidoarjo dan Surabaya.
"Masyarakat membutuhkan ada transportasi massal yang murah dan mudah namun aman dan nyaman jadi Transjatim koridor II ini adalah jawabannya," jelasnya.
Ning Ita sapaan Walikota Mojokerto, menyebut keberadaan bus Transjatim dapat dimanfaatkan masyarakat baik dari pekerja, mahasiswa maupun siswi.
Transjatim juga dapat menunjang pariwisata dan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM di Kota Mojokerto.
"Sehingga masyarakat dari wilayah Mojokerto Raya ke ibu kota Provinsi di Surabaya, dalam rangka bekerja maupun menuntut ilmu ataupun berwisata ini sudah terfasilitasi dengan adanya Transjatim koridor II Tri Buana Tunga Dewi," ungkapnya.
Ia mengungkapkan Ning Ita mewakili masyarakat di Kota Mojokerto sangat berterima kasih terhadap Pemprov Jatim yang sudah berkenan memfasilitasi bus Transjatim ini.
Ada tiga halte Transjatim di Kota Mojokerto yakni di Terminal Kertajaya, Rest area Gunung gedangan Magersari dan Simpang empat Sekar Putih.
"Karena dengan Transjatim ini, pasti kunjungan ke Kota Mojokerto akan semakin meningkat karena ada transportasi yang mudah, murah dan aman serta nyaman," tandasnya.
Kadishub Jatim, Nyono menambahkan Transjatim koridor II ini merupakan perwujudan Nawa Bhakti Satya ke-9 dari Gubernur Jawa Timur yaitu Jatim Akses yang menjadi salah satu prioritas membangun Jatim dan menyejahterakan masyarakat dengan menyediakan angkutan umum aman, nyaman, murah dan canggih.
Setidaknya bus Transjatim koridor II memiliki 53 halte dari Mojokerto ke Purabaya Sidoarjo.
Operasional bus Transjatim mulai pukul 5 pagi hingga 20.00 WIB dan akhir operasional pukul 21.00 WIB
Diharapkan Transjatim dapat mengurangi sekitar 25 persen kemacetan dan angka kecelakaan terutama yang melibatkan sepeda motor di jalan alteri Mojokerto, Sidoarjo dan Surabaya.
Transjatim merupakan transformasi angkutan transportasi massal modern dan dapat disebut sebagai pengganti bus hijau yang sudah beroperasi kurang lebih selama 25 di Mojokerto.