Banjir Lahar Semeru di Lumajang

Dampak Banjir Lahar Semeru di Lumajang: Lima Jembatan Rusak Berat, Sekolah Jadi Pengungsian

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau jembatan yang rusak berat akibat diterjang banjir lahar semeru di Lumajang, Minggu (9/7/2023)

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemerintah Kabupaten Lumajang mencatat terdapat 5 jembatan rusak berat akibat banjir lahar dingin Semeru sejak Jumat (7/7/2023).

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menjelaskan jembatan tersebut diantaranya Jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Tumpeng, Jembatan Kaliregoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun kebondeli Selatan.

Kemudian Jembatan Penghubung Lumajang-Malang, Jembatan Limpas Penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter, dan terakhir Jembatan Kalibiru Penghubung Desa Sidomulyo dengan Desa Pronojiwo.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Semeru, Bupati Lumajang Tetapkan 14 Hari Masa Tanggap Darurat

"Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak bisa menuntaskan secara keseluruhan, kami perlu intervensi BNPB dari penanganan beberapa rekontruksi di Lumajang pasca bencana longsor dan lahar dingin," sebut Thoriq ketika dikonfirmasi.

Sementara itu, saat meninjau Jembatan Gantung Kali Regoyo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membantu perbaikan 2 jembatan rusak berat dj Kabupaten Lumajang.

"Di (jembatan) Kaliregoyo dan (jembatan) Kloposawit akan dikerjakan oleh Pemprov. Selebihnya (jembatan) akan dikerjakan oleh Pemkab yang skalanya kecil. Penyiapan anggaran sudah dilakukan," tutur Khofifah.

Kata Khofifah, jalannya perbaikan bangunan jembatan langsung dilakukan kendati Pemkab Lumajang masih menerapkan masa darurat. Pasalnya, Pemprov Jatim telah menyiapkan  desain jembatan yang rusak.

Baca juga: Situasi Terbaru Banjir Lahar Semeru di Lumajang: 493 Orang Mengungsi di 7 Titik

"Proses desain jembatan masih ada record-nya di tim PUPR. Kami berfokus membenahi akses mobilitas penduduk agar kegiatan ekonominya bisa segera pulih. Hal-hal yang berkaitan dengan koneksitas penduduk, mobilitas penduduk, harus segera dibangun," perintah Khofifah.

Terpisah, Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur juga akan menyiapkan SMA atau SMK negeri di sekitar lokasi bencana, untuk jdiadikan tempat pengungsian bagi warga yang terdampak. 

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Paewai mengungkapkan pihaknya telah mengecek Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur yang ada di sana untuk melihat kondisinya.

"Ternyata sekolah yang dimiliki tidak terdampak," katanya.

Meski begitu, ia menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah mengambil inisiatif untuk menyediakan sekolah, terutama gedung SMA/SMK setempat sebagai tempat pengungsian bagi masyarakat yang terdampak.

"Ibu Gubernur Jatim (Khofifah Indar Parawansa) mengambil inisiatif, kebetulan kalau ada sekolah yang berada di dekat bencana bisa dipakai untuk posko maupun tempat pengungsian kalau memang dibutuhkan," kata Aries yang juga Pj Wali Kota Batu tersebut.

Mantan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur itu menjelaskan saat ini sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar dikarenakan sedang libur. 

Kondisi tersebut bisa dimanfaatkan libur ini untuk posko maupun mungkin sebagai tempat darurat.

"Itu perintah ibu Gubernur kepada kami dan insyaallah akan segera kami tinjau dan ibu gubernur akan ke lokasi bencana pada hari Minggu nanti," katanya.

(erwin wicaksono/sulvi sofiana/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer