Idul Adha 2023

Sembako dan Ternak di Trenggalek Stabil Jelang Idul Adha

Penulis: Sofyan Arif Chandra
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat memantau harga kambing kurban di Pasar Hewan Trenggalek. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Harga bahan pokok dan hewan ternak jelang Idul Adha di Kabupaten Trenggalek relatif stabil.

Kenaikan hanya terjadi pada beberapa komoditas saja.

Daging ayam misalnya, jika biasanya ayam berada di kisaran harga Rp 28 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogram kini sudah mencapai Rp 37 ribu perkilogram.

Sedangkan untuk kambing kurban masih berada di angka Rp 2,5 juta sampai Rp 3,5 juta perekor tergantung pada ukurannya.

"Stok kita melimpah. Kesehatan hewan ini kita lihat juga cukup baik. Kita juga terjunkan para mantri dan dokter hewan untuk mengecek kesehatan hewan," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Selasa (27/6/2023).

Monitoring harga kebutuhan pokok menjelang hari Raya Idul Adha ini akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten untuk menstabilkan harga bahan pokok dan stok tetap terjaga.

Di sisi lain, Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin mendorong Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk masyarakat sering digelar. 

GPM tersebut diharapkan membantu meringankan beban hidup masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok.

Lebih lanjut, Mas Ipin menilai sebenarnya harga kebutuhan pokok masih bisa ditekan lagi.

Saat ini tingginya harga kebutuhan pokok disebabkan distribusi yang cukup jauh sehingga harga kebutuhan pokok meningkat. 

Mas Ipin yang beberapa kali turun ke pasar mendapatkan temuan banyaknya barang yang disuplai dari Malang dan dari luar kota lainnya. 

"Kompensasi distribusi inilah yang membuat harga itu menjadi mahal. Padi kalau berasnya kiriman dari jauh dapatnya di sini juga sudah pasti mahal. Oleh karena itu gerakan pangan murah ini bisa seminggu atau sebulan sekali digelar di Kecamatan," ucap politisi PDI Perjuangan ini 

Pemkab Trenggalek akan mengumpulkan petani lokal dan dan juga kelompok wanita tani yang selama ini tidak punya akses ke pasar.

"Kita sudah berhasil melakukan di tingkat ASN. Tunjangan beras ASN, kita belikan beras asli produksi dari petani Trenggalek," jelas Mas Ipin.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer