TRIBUNMATARAMAN.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggenjot kontruksi atau pembangunan Bendungan Bagong, di Desa Sumurup dan Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Bendungan dengan kapasitas tampung 17,40 juta m3 tersebut diproyeksikan dapat meningkatkan Daerah Irigasi (DI) di Trenggalek hingga 857 hektare (ha).
Bendungan Bagong merupakan bendungan terakhir dari 8 bendungan di Provinsi Jawa Timur yang diprogramkan pembangunannya mulai dari 2015 hingga selesai tahun 2024.
Sesuai kontrak, bendungan dengan nilai pembangunan sebesar Rp 1,6 triliun tersebut dikerjakan melalui 2 paket pekerjaan.
Saat ini progres konstruksi mencapai 22,59 persen
"Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat, karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis.
Sumber air Bendungan Bagong berasal dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km2.
Bendungan Bagong dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan tujuan utama untuk irigasi lahan persawahan padi dan palawija.
Selain itu, Bendungan Bagong diproyeksi dapat mendukung kebutuhan air baku di Kecamatan Pogalan, Trenggalek, dan Bendungan sebesar 153 liter/detik.
Dengan luas genangan 73,45 hektare, Bendungan Bagong diharapkan bisa berfungsi untuk mencegah banjir dengan mengurangi debit air Sungai Bagong sebesar 78,44 persen
Tak cukup sampai situ, Bendungan Bagong diharapkan bisa menjaga ekosistem serta sebagai upaya konservasi DAS Bagong sekaligus potensi pariwisata di bagian utara Bumi Menak Sopal.
Pembangunan Bendungan Bagong Paket I sendiri dikerjakan oleh kontraktor PT. Abipraya-PT SACNA (KSO) meliputi persiapan, pembangunan akses menuju bendungan dan bendungan utama.
Selanjutnya Paket II dilaksanakan kontraktor PT PP - PT Jatiwangi (KSO) meliputi persiapan, akses jalan OP, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambil, hidromekanikal, dan bangunan fasilitas.
Bendungan Bagong didesain dengan tipe Urugan zonal dengan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter dan panjang 620 meter.
Dengan selesainya Bendungan Bagong nantinya akan menambah daftar jumlah tampungan air di Jawa Timur.
Di mana sebelumnya telah diselesaikan Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, Bendungan Nipah di Kabupaten Sampang, Bendungan Bajulmati di Kabupaten Banyuwangi, dan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk.
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer