Traveling

Rekomendasi Desa Wisata di Trenggalek yang Layak Dikunjungi di Hari Kedua Lebaran

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desa Wisata Pandean, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek Borong Dua Penghargaan dalam East Java Tourism Award (EJTA) 2022

Tentu tak bisa cepat. Butuh waktu Berbulan-bulan bagi mereka untuk membersihkan sungai di wilayah mereka.

Panjang Sungai Konang yang melintas di Desa Pandean kurang lebih 650 meter.

"Setiap minggu kami menyempatkan waktu, satu-dua kali untuk bersama-sama membersihkan sungai. Butuh waktu sekitar 2 bulan sampai sungai benar-benar menjadi bersih," sambungnya.

Persoalan berikutnya mulai muncul. Para penggiat lingkungan di sana sadar sungai yang telah bersih tak bakal bertahan lama tanpa kepedulian warga.

Dari sana, mereka bekerja sama dengan pihak desa untuk membentuk peraturan desa soal penjagaan lingkungan, utamanya di sungai.

Selain itu, mereka juga berinisiatif untuk memanfaatkan sungai yang telah bersih untuk tempat wisata.

"Karena aliran Sungai Konang yang melintas di sini cukup eksotis. Ada air terjunnya juga. Jadi mengapa tidak sekaligus tidak dimanfaatkan untuk desa wisata," lanjut dia.

Rencana itu selaras dengan program Pemkab Trenggalek yang berencana membentuk 100 desa wisata dalam 3 tahun.

Desa Wisata Pandean masuk dalam salah satu desa binaan angkatan pertama pada 2021.

Dari sana, Pokdarwis Arum Dewi Pulosari mulai unjuk gigi. Mereka belajar berbagai yang sebelumnya tak mereka pahami.

Seperti soal cara pengelolaan tempat wisata, manajemennya, dan penyajiannya agar memikat orang datang.

Salah satu, mereka menyajikan fasilitas utama river tubing di Sungai Konang dengan rute antara 350-600 meter.

"Sampai saat ini, sudah ada lebih dari seribu orang berwisata di Desa Wisata Pandean. Banyak yang dari Trenggalek, tapi juga banyak yang dari luar kota dan luar pulau," sambung Ririn.

Selain river tubing, Desa Wisata Pandean juga menyajikan pertunjukan budaya lokal seperti kotekan lesung dan terbang ulo.

"Kotekan lesung kami tampilkan untuk menyambut para wisatawan yang datang. Kotekan lesung ini dilakukan oleh para lansia yang usianya di atas 60 tahun," sambung wanita yang juga kepala sekolah taman kanak-kanak itu.

Halaman
123