Pembangunan Tol di Jawa Barat

Daftar 37 Desa di Garut Terdampak Jalan Tol Getaci, Pembayaran Pembebasan Lahan Mulai Dibayar

Editor: faridmukarrom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut Daftar 37 Desa di 7 Kecamatan yang terdampak tol tol Getaci di Kabupaten Garut Jawa Barat. Ganti rugi pembebasan lahan sudah mulai dibayarkan. Foto Ilustrasi

7 Kecamatan Cilawu

- Desa Ngamplangsari

- Desa Ngamplang

- Desa Pasanggrahan

- Desa Cilawu

- Desa Karyamekar

- Desa Dayeuhmanggung

- Desa Sukatani

- Desa Sukamaju

Proses Ganti Rugi Lahan di Kabupaten Garut Mulai Dibayar

Proses pemebebasan lahan lokasi pembangunan Tol Getaci masih terus di lakukan pemerintah daerah Jawa Barat.

Terbaru, total dana untuk pembayaran ganti rugi atau UGR proyek Tol Getaci yang sudah digelontorkan di wilayah Kabupaten Bandung mencapai miliaran rupiah.

Sementara jumlah desa yang baru dibayarkan di wilayah ini baru 2 desa saja, dimana jumlah ini belum termasuk yang dibayarkan kepada sejumlah desa di wilayah Garut.

Dana UGR proyek Tol Getaci tersebut, merupakan bagian dari dana lahan yang disiapkan Lembaga Manajemen Aset Negara atau LMAN, yang mencapai Rp 27,399 triliun untuk proyek jalan tol yang dibangun di seluruh Indonesia selama tahun 2023.

Seperti diketahui, proyek jalan Tol Getaci diperkirakan akan membentang sepanjang 206,65 kilomeer dari Gedebage (Bandung) hingga Cilacap (Jawa tengah).

Jalan tol ini akan menelan biaya mencapai Rp 56,2 triliun, yang menjadikannya sebagai jalan tol dengan biaya tertinggi.

Sementara pembiayaan untuk pengadaan lahan Tol Getaci ditanggung pemerintah dengan mengunakan dana dari LMAN.

Adapun biaya kontruksi akan diserahkan kepada konsorsium pemenang lelang ulang yang akan dilakukan April atau Mei mendatang.

Berapa Nilai UGR yang Sudah Digelontorkan di Tol Getaci?

Mengutip dari berbagai sumber perwakilan dari LMAN mengemukakan bahwa jumlah dana UGR proyek Tol Getaci yang telah digelontorkan di wilayah Kabupaten Bandung, sudah mencapai Rp 8,6 miliar.

Hal itu dikemukakannya dalam acara pembayaran UGR kepada warga yang lahannya terkena proyek Tol Getaci di Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles, Garut, pada Senin 13 Maret 2023 di Hotel Santika, Cipanas, Garut.

Seperti diketahui, di wilayah Kabupaten Bandung, desa yang sudah menerima pembaaran UGR atau uang ganti rugi adalah Desa Cigentur dan Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, dimana pembayaran sudah dilakukan pada Desember 2022.

Belum ada informasi berapakah anggaran dana UGR yang disiapkan LMAN untuk proyek Tol Getaci, karena proses pembebasan lahan belum selesai semua.

Proses inipun baru dimulai dari ruas seksi 1 antara Gedebage hingga Garut utara.

Meski demikian, sebelumnya Ditjen Bina Marga menyampaikan bahwa anggaran kebutuhan pengadaan lahan untuk sektor jalan tol selama periode 2022-2024 mencapai Rp 77,14 triliun.

Anggaran ini akan dialokasikan untuk beberapa proyek seperti jalan tol Trans Sumatera, alan tol Trans Jawa, jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo, jalan tol Yogyakarta-Bawen, jalan tol Cisumdawu, dan proyek jalan tol lainnya.

Hingga Februari 2023 saja, realisasi pendanaan untuk pembebasan lahan yang dikucurkan LMAN sudah mencapai Rp 1,28 triliun, sedangkan untuk tahun 2023, anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan lahan jalan tol sebesar Rp 27,399 triliun.

Hingga saat ini dalam proses pembebasan lahan proyek Tol Getaci, baru 4 desa yang sudah menerima pembayaran UGR atau uang ganti rugi yakni 2 desa di wilayah Kabupaten Bandung dan 2 desa di Kabupaten Garut.

Dalam bulan Maret atau April, jumlah desa yang akan menerima pembayaran akan bertambah karena sejak Desember 2022 hingga Februari 2023, ada sejumlah desa yang sudah melaksanakan musyawarah terkait kesepakatan nilai UGR yang akan dibayarkan.

Seperti halnya Desa Padamukti, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung dan Desa Tegal Sumedang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Mereka hanya tinggal menunggu proses pembayaran UGR dan menurut informasi akan dilakukan pada Maret dan April 2023.

Adapun kisaran harga lahan yang telah disepakati tentu untuk setiap desa berbeda-beda, tergantung pada kondisi tahanya seperti ada akses jalan, tanah datar, tanah miring atau di perbukitan.

Kondisi ini diperkiakan juga akan menentukan nilai pergantian, selain dari nilai NJOP dan harga pasaran.

Namun dari UGR yang telah dibayarkan kepada 4 desa, kisaran nilai uang ganti rugi berkisar antara Rp 450 ribu per meter untuk lahan, Rp 700 ribu, hinga Rp 1,1 juta per meter untuk pesawahan.

Itu juga yang terjadi dalam pembayaran UGR di Desa Leles, Kecamatan Leles, Garut yang dilakukan pada Selasa, 14 Maret 2023. Kisaran harga lahannya adalah antara Rp 450 ribu, Rp 700 ribu, dan Rp 1,1 juta per meter untuk sawah.

Adapun bangunan Pos Yandu dibayar Rp 2,3 juta per meter, dimana jumlah ini tentu berbeda dengan yang terjadi di Desa Tegal Sumedang.

Dari hasil musyawarah yang dilaksanakan pada 27 Februari 2023, nilai UGR bisa mencapai Rp 1,4 juta per meter untuk sawah.

Profil Jalan Tol Getaci

Kementerian PUPR tengah melakukan proses tender (lelang) ulang proyek tol tersebut pasca tidak terjadinya penandatanganan perjanjian dukungan pembiayaan perbankan atau financial close.

Sebelumnya pemenang lelang pengusahaan Tol Getaci telah ditetapkan pada Januari 2022 lalu, yaitu konsorsium PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).

Konsorsiumnya terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

"Lelang ulang belum, baru pengumuman. Lelang ulang Getaci sedang proses pemutusan, iya (dibangun tahun ini)," beber Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai peresmian pabrik Lead Rubber Bearing (LRB) di Karawang, Senin (30/1/2023) lalu.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian juga pernah menyampaikan, konstruksi jalan tol akan dilaksanakan setelah ada investor yang memenangkan lelang ulang.

Namun meski target konstruksi Tol Getaci mundur dari rencana awal, proses pengadaan lahan dipastikan tetap berjalan.

"Untuk pengadaan lahannya jalan terus sampai dengan Garut untuk pembangunan tahap satu. Pembebasan atau pengadaan lahan ini dilakukan oleh Kementerian PUPR," pungkas Hedy di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Selasa (18/01/2023), dikutip dari Antara.

Sementara itu Jalan Tol Getaci melintasi dua provinsi Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat sepanjang 171,40 kilometer dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 kilometer. Sehingga total panjangnya 206,65 kilometer.

Konstruksi Tol Getaci Dibangun 2022

Kepala  Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam laporannya juga menambahkan, dengan dibangunnya Jalan Tol Getaci diharapkan peningkatan konektivitas dan ekonomi di Indonesia khususnya di kawasan selatan Pulau Jawa yang berada di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta mendukung Kawasan Pariwisata Pangandaran.

Dikatakan Danang, Jalan Tol Getaci akan mulai konstruksinya pada Triwulan III Tahun 2022 setelah diperoleh tanah bebas dan diharapkan bisa lebih cepat. 

"Sesuai pesan bapak Presiden Jokowi serta bapak Menteri Basuki pada tahun 2022 ini adalah tahun kualitas, kita semua mengharapkan pekerjaan proyek tol ini memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional," ujarnya.

Jalan Tol Getaci sepanjang 206,65 km melintas di dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 Km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 Km dengan total Panjang 206,65 Km.

Untuk tahap 1 yakni Seksi 1 JC Gedebage – SS Garut Utara, dan Seksi 2 SS Garut Utara – SS Tasikmalaya dengan target operasi pada tahun 2024. Kemudian tahap 2 terdiri dari Seksi 3 SS Tasikmalaya – SS Patimuan, dan Seksi 4 SS Patimuan – SS Cilacap dengan target operasi pada tahun 2029.

Masa pengusahaan Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap adalah selama 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan nilai investasi sebesar Rp 56,20 triliun yang dilaksanakan oleh PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang.

Konsorsium selaku pemenang pelelangan proyek ini terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero Tbk (Konsorsium).

Ruas Tol Getaci pada tahap konstruksi dan operasi dibagi menjadi 2 bagian, yakni Tahap 1 Gedebage - Tasikmalaya, dan konstruksinya dilakukan pada tahun 2022 sampai selesai 2024.

Kemudian Tahap 2 selanjutnya dari ruas Tol Tasikmalaya-Cilacap pada tahun 2027 diperkirakan selesai tahun 2029 dan nantinya terdapat jeda pengoperasian sekitar 3 tahun. 

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap nantinya memilki 10 Simpang Susun (SS) yakni SS Majalaya, SS Nagrek, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)