Berjalan menyibak kerumunan awak media di depan area utama konferensi pers, Vera dengan senyum tipisnya, mengikuti setiap instruksi yang disampaikan Hotman.
Selama menemani Venna di Mapolda Jatim, Hotman sempat melihat langsung bagaimana beberapa penyidik perempuan yang menangani kasus kliennya menunjukkan modus atau cara tersangka melakukan KDRT terhadap korban.
Sehingga dengan informasi yang diperolehnya melalui melihat peragaan tersebut, ia ingin menunjukkan secara detail modus Ferry Irawan melukai Venna Melinda, dihadapan awak media.
"Eh aspri baru saya mana, namanya Vera sini. Tadi memang oleh polwan langsung diperagakan oleh polwan ada di atas," panggil Hotman, seraya melambaikan tangan kanannya untuk memanggil Vera yang memilih duduk di kursi paling belakang area tersebut.
Meskipun Vera tampak agak canggung, karena posisi tubuhnya berada begitu dekat dengan tubuh Hotman, yang mungkin berjarak tak sampai sejengkal.
Perempuan berbaju putih lengan pendek itu, seperti tampak menikmati setiap momen adegannya.
Meskipun sesekali kelakar nakal sempat dilontarkannya selama memperagakan adegan KDRT itu bersama si aspri cantiknya itu, guna menghibur awak media. Hotman sepertinya tetap menyadari akan batasan moralitasnya.
Sepanjang memperagakan cara tersangka memanfaatkan dahinya untuk menekan hidup korban, Hotman sama sekali tidak menyentuhkan kulitnya ke bagian tubuh sensitif manapun dari sang aspri.
"Ibaratnya dia tidur, si cowok tindih dari atas, tangannya di gini (terlentang). Baru kepala (jidat) ditekan ke ininya (hidung) sampai berdarah. Tapi itu dalam posisi tidur," jelas Hotman.
Bahkan saat Hotman mulai beranjak untuk memperagakan adegan Ferry Irawan menyakiti tulang rusuk dada Venna Melinda. Hotman juga hanya melingkarkan kedua tangannya ke tubuh si aspri cantiknya itu.
"Mengenai rusuk, kalau ditolak beginian (hubungan badan), suka digituin. Menekan begini (merangkul si aspri)," jelas Hotman seraya melingkarkan kedua tangannya hingga ke sisi belakang tubuh si aspri yang mengenakan rok warna ungu tersebut.
Pengakuan Venna Melinda
Sementara itu, Venna Melinda menyebut, keluarnya darah dari hidungnya disebabkan karena adanya tekanan kuat atas perlakuan sang suami.
"Kalau di foto os Nasal, tampak fraktur. Os Nasal tampak soft tissu swelling di daerah gllabela," ungkap Venna seraya menunjukkan bukti gambar rontgen tulang hidungnya.
Terkadang perlakuan KDRT tersebut, disebut Venna Melinda, dilakukan oleh Ferry Irawan dengan cara mendorong tubuhnya, hingga membekap mulutnya.