Selanjutnya ginjal tikus diteliti di laboratorium untuk memastikan ada tidaknya bakteri leptospira.
"Jika ditemukan satu saja sampel yang terbukti ada bakteri leptospira, akan segera dilakukan upaya pengendalian tikus. Bisa dengan pembasmian massal," ujar Didik.
Masih menurut Didik, penyakit leptospira sudah menjadi endemi di Tulungagung.
Pada tahun 2009 lalu penyakit ini pernah menyebabkan pasiennya meninggal dunia.
Sebenarnya obat leptospirosis sudah ada dan tersedia di Puskesmas.
"Tapi kalau terlambat akan berdampak fatal bagi pasien, dari gagal ginjal hingga menyebabkan kematian," pungkas Didik.
(David Yohanes/TRIBUNMATARAMAN.COM)
editor: eben haezer