TRIBUNMATARAMAN.COM - Pembebasan lahan tol Kediri-Tulungagung dianggarkan Rp 2,7 triliun.
Anggaran sebesar itu akan dialokasikan untuk pembebasan lahan di 3 wilayah yang dilewati, yakni Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Tulungagung.
Zulfawardi, Ketua Tim Pengadaan Tanah Tol Kediri-Tulungagung mengatakan, anggaran itu bersumber dari PT Gudang Garam (Tbk) atau GGRM yang merupakan pemrakarsa proyek tol Kediri-Tulungagung.
Hal tersebut diungkapkan Zulfawardi saat menggelar sosialisasi pembangunan Tol Kediri-Tulungagung, kemarin (24/10/2022) di Hotel Crown Victoria, Tulungagung.
Baca juga: 1.067 Keluarga di 14 Desa di Tulungagung Diperkirakan Terdampak Pembangunan Tol Kediri-Tulungagung
Sosialisasi diikuti 1.088 kepala keluarga. Padahal, jumlah kepala keluarga yang diperkirakan terdampak, adalah sebanyak 1.067 kepala keluarga (KK).
Para peserta sosialisasi ini adalah warga yang kemungkinan tanahnya akan dipakai pembangunan tol, atau terpengaruh keberadaan tol.
Peserta sosialisasi ini berasal dari 14 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Tulungagung.
Sosialisasi publik ini digelar sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) nomor 19 tahun 2021.
Baca juga: Daftar Desa yang Terdampak Pembangunan Tol Kediri-Tulungagung, Desa Tulungrejo Paling Luas
Tujuannya, ntuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa pemerintah akan membangun tol Kediri-Tulungagung.
Setelah sosialisasi, berikutnya akan digelar konsultasi publik. Diharapkan nantinya tidak ada penolakan pada proyek tol Kediri-Tulungagung tersebut. Jika pun ada penolakan maka akan dilakukan konsultasi publik ulang.
"Sebelum Pemprov (Jawa Timur) mengeluarkan penetapan lokasi, diamanatkan untuk melakukan sosialisasi publik. Kami berharap Pemprov dengan kewenangannya akan lekas ada Penlok (penetapan lokasi) pada akhir November 2022," terang Zulfawardi.
Setelah Penlok maka akan dilakukan inventarisasi dan identifikasi, sehingga pembangunan bisa sesuai timeline dari pemerintah pusat.
Daftar Desa Terdampak Tol Kediri-Tulungagung
Diberitakan sebelumnya, sekitar seribu keluarga di Tulungagung diperkirakan akan terdampak pembangunan tol Kediri-Tulungagung.
Dari jumlah itu 700 di antarnya berasal dari wilayah Kecamatan Karangrejo.
Total lahan yang akan dipakai tol ini di Kabupaten Tulungagung seluas 1.072.428,78 meter persegi.
Kecamatan Karangrejo yang paling luas, mencapai689.176,86 meter persegi.
Menurut Camat Karengrejo, Eko Heri Susanto, saat ini nama-nama warga yang terdampak sudah diketahui dan didata.
"Mereka belum tentu yang tanahnya kelewatan jalan tol. Bisa juga yang tanahnya nanti mepet dengan tol," terang Eko.
Selain itu, dari luas lahan di Kecamatan Karangrejo, tidak semuanya tanah milik warga.
Ada juga tanah milik Pemkab Tulungagung, tanah aset desa, wilayah Perhutani, maupun tanah aset lembaga pemerintahan lain.
Para warga terdampak ini akan menerima sosialisasi dari pemrakarsa proyek.
"Warga semuanya sudah menerima pemberitahuan," ujar Eko.
Desa Tulungrejo menjadi wilayah desa paling luas terdampak, mencapai 150.301,45 meter persegi.
Disusul Punjul 131.033,11 meter persegi, Sukodono 66.710,7 meter persegi, Gedangan 61.226,49 meter persegi, Sukowidodo 86.609,99 meter persegi, Sembon 33.263,7 meter persegi, dan Bungur 45.854,2 meter persegi.
Rencananya tol juga akan melintas di atas jalan lama (fly over) di sekitar Seribu Kubah.
Sedangkan di Kecamatan Kedungwaru, tol hanya melewati Desa Simo, dengan luas tanah yang akan dipakai 15.366,2 meter persegi.
Kecamatan Kauman area yang dipakai rencananya seluas 205.574,61 meter persegi.
Masing-masing di Desa Batangsaren 148.590,48 meter persegi, Panggungrejo 45.780,08 meter persegi dan Balerejo 11.204,05 meter persegi.
Terakhir di Kecamatan Tulungagung, rencananya akan memakai tanah seluas 162.311,11 meter persegi.
Masing-masing di Kelurahan Panggungrejo seluas 158.664,8 meter persegi, dan di Kelurahan Kutoanyar 3.646,31 meter persegi.
(david yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer