Bahkan ada warga yang panik terpaksa menjual sapi dalam kondisi sakit dengan harga miring yaitu jika harga normal Rp 25 juta yang hanya laku Rp16 juta.
"Ya warga panik menjual sapi dengan harga murah jelas merugi sekitar R 7 juta per ekor," ucap Rumadi.
Rumadi juga terpaksa menjual sapi milik sebelum hewan ternak-nya terjangkit penyakit PMK.
"Saya jual sapi karena takut sapi-nya sakit tadi kondisinya sehat dijual Rp 29,5 juta" pungkasnya.
Warga hanya bisa pasrah dan berharap wabah penyakit PMK segera berakhir dan kondisi ternak sapi kembali pulih.
"Harapan kami ada bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto untuk mengobati sapi yang sakit agar warga bisa tenang tidak kepikiran karena takut ternak-nya mati," imbuh Rumadi. (Mohammad Romadoni).