Sound Horeg Kediri
Pemkab Kediri Akui Kecolongan, Suara Sound Horeg Bikin Genteng Warga Rontok
Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengakui kecolongan dalam pengawasan pawai sound horeg
Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
Dia menambahkan, persoalan juga sering muncul ketika sound horeg melintas dekat dengan rumah warga.
Getaran kerasnya bisa menyebabkan kerusakan, seperti yang dialami Sunarti. Karena itu, panitia wajib bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.
"Artinya, panitia harus siap menanggung akibatnya. Kami hanya bisa terus mengingatkan, baik soal ukuran, lebar, maupun volume agar sesuai aturan, sehingga tidak merugikan masyarakat," jelasnya.
Meski begitu, ia mengaku dengan adanya SE kemarin langsung berdampak pada beberapa desa di Kabupaten Kediri yang akan menggelar pawai budaya.
Seperti di Desa Keling Kecamatan Kepung, yang semula melewati Jalan Protokol, imbas dari SE tersebut dialihkan ke jalan desa.
"Ini (jumlah subwoofer sound-red) nya jelas berkurang, tapi tingkat kebisingan tetap melanggar dari SE. Tapi minimal untuk ukuran dan lainnya sudah berkurang," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Pare, AKP Rudi Darmawan, menyebut persoalan genteng roboh sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Panitia langsung memperbaiki, dan kedua pihak sepakat damai," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Gedangsewu, Ruslan Abdul Gani, membenarkan kejadian itu.
Ia menyebut panitia PHBN bersama perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta peserta karnaval langsung memperbaiki genteng rumah Sunarti keesokan harinya.
"Sudah diperbaiki dan diselesaikan di tempat. Panitia bertanggung jawab penuh," jelas Ruslan.
(Isya Anshori/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.