Tragedi Kapal Tenggelam di Selat Bali

Cari Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Tim Penyelam Terkendala Arus Kuat di Bawah Laut

Arus laut yang kuat menghambat para penyelam dalam mencari keberadaan bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/imam nawawi
MENYELAM SELAT BALI: Serda Feri Ardiansyah, Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armada II saat di Perairan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Jawa Timur, Selasa (8/7/2025) Dia paparkan hasil penyelaman bawah laut Selat Bali saat mencari Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | BANYUWANGI - Tim Penyelam dari Pasukan Katak Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) bersama relawan penyelam Tim SAR  menjelajahi kedalaman Selat Bali, menuju lokasi yang diduga menjadi tempat karamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya, Senin (7/7/2025).

Namun upaya penyelaman ini belum membuahkan hasil. 

Penyebabnya, para penyelam terkendala arus bawah laut yang cukup kuat. 

Baca juga: Puluhan Penyelam Telusuri Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali

Sebelumnya, para penyelam itu berangkat dari Pantai belakang Gardu Induk PLN Kabel Bawah Laut Banyuwangi, mengunakan kapal karet TNI AL pukul 16.00 WIB secara bergantian dalam dua regu.

Kemudian, mereka mengunakan kapal karet tersebut menuju tengah laut untuk menuju kapal besar khusus yang akan mengantarkan penyelam di lokasi duga Tunu Pratama Jaya  tenggelam.

Namun belum satu jam  melakukan perjalan laut, rombongan penyelam ini kembali ke daratan dengan kapal karet serupa pukul 16.50 WIB.

Serda Feri Ardiansyah, Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armada II mengatakan, kondisi arus dipermukaan relatif bagus.  tetapi semakin ke bawah kondisinya tidak memungkinkan dilakukan penyelam.

"Visibility masih bagus antara 1 sampai 3 meter, tapi arusnya terlalu kencang," katanya.

Dia mengaku, dalam penyelaman kemarin, hanya bisa menjelajahi sedalam 12 meter, karena jarak pandang di bawah laut sangat tidak kondusif.

"Hanya sempat sampai 12 meter, di kedalaman dan belum terlihat objek apapun karena masih gelap,” kata Feri.

Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya menambahkan, para penyelam sudah mencoba untuk menelusuri kondisi bawah laut selat Bali di kedalam 12 meter.

"Namun arus begitu kencang sehingga bergeser sampai 100 yard atau sekitar 500 meter ke selatan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dia mengaku akan melakukan evaluasi atas rencana penyelaman selanjutnya, bersama Basarnas.

"Kami akan koordinasikan dengan Basarnas dan KSOP, supaya support salah satu platform yang bisa di-drop dan diankerkan di sini,” kata Alit.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas R. Eko Suyatno mengatakan, rencana penyelaman di hari keenam ,akan dilakukan pasukan TNI AL KRI Spica.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved