Berita Terbaru Kabupaten Gresik

Akhir Pelarian Midhol DPO Pembunuhan Ibu Agen Bank di Dukun Gresik, Ditembak Polisi

DPO Pembunuhan Gresik Midhol Sempat Melawan dan Berusaha Kabur saat ditangkap di Kalimantan Tengah

Penulis: Willy Abraham | Editor: faridmukarrom
Polres Gresik
DPO Pembunuhan Gresik Midhol Sempat Melawan dan Berusaha Kabur saat ditangkap di Kalimantan Tengah 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Suasana mencekam menyelimuti sebuah gubuk kayu di tengah perkebunan sawit di Desa Tumbang Kalang, Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Minggu (29/6/2025).

 Di sanalah Ahmad Midhol (39), tersangka pembunuhan sadis sekaligus pelaku perampokan, akhirnya tertangkap setelah satu tahun buron.

Midhol sempat mencoba kabur saat menyadari kehadiran tim Macan Giri Satreskrim Polres Gresik yang menyamar dan menyusup ke dalam kawasan itu.

Tak ingin targetnya kembali lepas, petugas terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur. Dua timah panas bersarang di kakinya, membuat pria asal Desa Ima’an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik itu tak lagi bisa melangkah jauh.

Baca juga: Persebaya Resmi Umumkan Berpisah Dengan Flavio Silva, Striker Pengganti akan Segera Datang

Di hadapan awak media, Midhol hanya tertunduk lesu saat didorong menggunakan kursi roda.

Kakinya diperban, matanya menatap kosong, seakan tak percaya pelariannya berakhir di sebuah pondok reyot ratusan kilometer dari kampung halaman.

“Pelaku berusaha kabur dan melawan saat akan ditangkap, maka kami lakukan tindakan tegas terukur,” ujar AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, Kasatreskrim Polres Gresik.

Penangkapan Midhol bukan perkara mudah.

Petugas harus menempuh perjalanan udara dari Bandara Juanda ke Palangkaraya, kemudian lanjut jalur darat selama lebih dari tujuh jam menuju Kotawaringin Timur dan Desa Tumbang Kalang.

Dari sana, mereka masih harus menyusuri medan sulit di dalam perkebunan sawit selama satu jam.

Hingga akhirnya, mereka menemukan Midhol yang hidup menyendiri di sebuah gubuk, bersembunyi dari dunia setelah melakukan kejahatan yang mengguncang warga Gresik pada Maret 2024 lalu.

Kasus ini bukan sekadar perampokan biasa. Midhol merupakan otak dari pembunuhan Wardatun Toyyibah (28), seorang ibu muda sekaligus agen bank milik negara.

Malam itu, 16 Maret 2024, menjadi malam terakhir Wardatun memeluk anak balitanya. Ia tewas ditusuk di bagian leher dan dada oleh orang yang selama ini dikenalnya, tetangganya sendiri.

Motifnya: uang. Uang hasil kerja keras korban sebagai agen bank sebesar Rp150 juta dibawa kabur. Uang tersebut digunakan Midhol untuk membeli sabu.

Dua orang rekannya, Asrofin (40) dan Sobikhul Alim (20), hanya diberi bagian Rp8 juta.

Ironisnya, kedekatan dengan korban tak membuat Midhol sedikit pun ragu menghabisi nyawa Wardatun yang mencoba mempertahankan hasil jerih payahnya.

“Asrofin bertugas mencongkel pintu belakang dan mencuri handphone milik suami korban, sementara Sobikhul membawa tali untuk mengikat korban jika melawan,” ungkap polisi.

Kejahatan ini tak hanya menyisakan luka bagi keluarga korban, tetapi juga mengakhiri hidup para pelakunya secara mengenaskan.

Sobikhul Alim ditemukan tewas tak lama setelah kejadian, dengan kandungan sianida dalam tubuhnya dugaan kuat ia memilih mengakhiri hidup. Sementara Asrofin berhasil ditangkap di Jombang pada 7 April 2024.

Kini, dengan ditangkapnya Midhol, babak baru dari proses hukum akan berjalan. Namun bagi keluarga Wardatun, keadilan yang sebenarnya mungkin belum sepenuhnya datang.

Anak korban yang masih balita kini tumbuh tanpa pelukan seorang ibu. Sebuah keluarga hancur oleh pengkhianatan dan keserakahan orang yang justru berasal dari lingkungan terdekat mereka.

“Ini bukan hanya soal kejahatan, tapi luka dalam yang ditinggalkan karena rasa percaya yang dikhianati,” ujar seorang warga Desa Ima’an yang mengenal baik korban.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved