Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek

Dalam 2 Hari Terjadi Puluhan Bencana Hidrometeorologi di Trenggalek Karena Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem yang menerjang Kabupaten Trenggalek mengakibatkan puluhan bencana hidrometeorologi dalam kurun waktu dua hari, yakni 28 hingga 29 Juni

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
dok. bpbd trenggalek
Jembatan di Dusun Ngadipuro, Desa Craken, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, putus Sabtu (28/6/2025). Jembatan tersebut putus setelah debit sungai naik pasca Kecamatan Munjungan diguyur hujan dengan intensitas tinggi. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Cuaca ekstrem yang menerjang Kabupaten Trenggalek mengakibatkan puluhan bencana hidrometeorologi dalam kurun waktu dua hari, yakni 28 hingga 29 Juni 2025.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek mencatat total 23 kejadian bencana tersebar di enam kecamatan.

Jenis bencana yang terjadi didominasi oleh tanah longsor sebanyak 15 kejadian, disusul banjir 6 kejadian, dan cuaca ekstrem 2 kejadian.

Selain infrastruktur, bencana hidrometeorologi tersebut juga menerjang permukiman warga.

"Sebagian besar kejadian berupa tanah longsor yang menutup akses jalan antarwilayah hingga menyebabkan rumah warga mengalami kerusakan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi, 

Di Kecamatan Munjungan, banjir menerjang kawasan pesisir Dusun Ngadipuro, Desa Craken hingga menyebabkan jalan menuju pantai Ngadipuro dan permukiman warga rusak.

"Untuk mencegah longsor susulan, BPBD telah menyalurkan sedikitnya 500 karung pasir kepada warga. Karung tersebut digunakan sebagai tanggul penahan dan penguat tebing di sekitar lokasi longsor," lanjutnya.

Sedangkan di Desa Munjungan akses juga sempat terputus karena jembatan rusak akibat cuaca ekstrem.

Namun warga langsung melakukan kerja bakti untuk membuat jalan darurat agar bisa dilalui. 

"Sudah disiapkan glogoran dari batang pohon kelapa sebagai jembatan darurat agar aktivitas warga tetap berjalan," kata Stefanus.

Ia menambahkan, jembatan tersebut cukup vital karena menjadi penghubung antar desa.

"Saat ini upaya pembangunan jembatan permanen sedang dikaji oleh Dinas PUPR Kabupaten Trenggalek," jelasnya.

Triadi mengimbau agar masyarakat tetap waspada karena cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi kembali di Kabupaten Trenggalek baik di pegunungan maupun di wilayah pesisir pantai selatan.

"Saat ini gelombang pantai juga cukup tinggi dan rawan untuk terjadi banjir rob di pesisir pantai," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved