Anggota TNI Dikeroyok di Arjosari
Cerita Lengkap Perwira TNI AL Dikeroyok Jupang di Terminal Arjosari Malang, Begini Kondisi Korban
Inilah cerita lengkap pengeroyokan anggota TNI di terminal Arjosari Malang yang viral di media sosial
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM | MALANG - Letda Abu Yamin, seorang perwira TNI AL menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah juru panggil penumpang atau Jupang di terminal Arjosari, Kota Malang.
Letda Abu Yamin sehari-hari berdinas sebagai anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) di Lantamal V Surabaya.
Pengeroyokan anggota TNI di terminal Arjosari ini viral di media sosial.
Baca juga: Anggota TNI Letda Abu Yamin Ceritakan Penyebabnya Dikeroyok Jupang di Terminal Arjosari Kota Malang
Pengeroyokan itu terjadi Kamis (26/6/2025) sekira pukul 19.30 WIB.
"Korban dikeroyok 5 sampai 6 orang. Korban ini anggota TNI AL aktif dengan pangkat perwira," kata Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati beberapa waktu lalu.
Akibat pengeroyokan itu, Letda Abu Yamin mengalami sejumlah luka pada bagian wajah, kepala dan mata. Korban pun langsung dilarikan ke IGD Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan perawatan intensif.
Setelah kejadian ini, Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) bersama polisi mendatangi terminal Arjosari untuk melakukan penyeldiikan.
Tiga pelaku pun turut diamankan. Sementara pelaku lainnya masih dicari.
Dugaan sementara, korban dikeroyok setelah menegur jupang agar tidak memalak.
Namun belum ada keterangan resmi dari aparat terkait hal tersebut.
Kondisi Korban
Setelah menjalani perawatan, kondisi Letda Abu Yamin berangsur-angsur membaik.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh anak Letda Abu Yamin, Alfia Nur Maharani (26).
"Masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), kondisi ayah sudah mulai membaik. Kini, tahapannya masa pemulihan setelah sebelumnya menjalani operasi dan bengkaknya sudah mulai kempes sehingga matanya sudah terbuka," ujarnya, Minggu (29/6/2025).
Alfia mengatakan, ayahnya harus menjalani operasi yang melibatkan tiga dokter spesialis: dokter ortopedi, dokter syaraf dan dokter bedah plastik.
"Setelah kejadian itu, ayah saya langsung dibawa ke IGD RSSA dan luka robek pada bagian dagu dan wajah sebelah kanan dijahit. Keesokan harinya pada Jumat (27/6/2025), menjalani operasi mulai jam 10.30 WIB dan selesai jam 16.00 WIB,"
"Yang dioperasi yaitu ruas jari tiga dan empat pada tangan kiri karena mengalami patah tulang, bedah plastik di pipi kanan, lalu luka di bagian kepala yang mengenai syaraf, kemudian luka di bagian tulang dahi sehingga harus dipasang pen," bebernya.
Dalam masa pemulihan yang masih berlangsung ini, pihak keluarga juga belum menanyakan ke Letda Abu Yamin terkait peristiwa yang dialaminya tersebut. Selain karena masih menjalani perawatan intensif, dikhawatirkan juga akan menimbulkan trauma.
"Jadi kalau jenguk atau waktunya menjaga bergantian, kami bercerita tentang cucu. Karena ayah saya ini sayang sekali sama cucunya," pungkasnya.
Rekomendasikan Pecat
Setelah tragedi ini, pihak pengelola Terminal Arjosari akan bersurat ke perusahaan otobus dan merekomendasikan agar pegawainya yang terlibat pengeroyokan dipecat.
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati mengatakan melalui pesan pendek bahwa penindakan itu bagian dari respon atas tindakan yang dilakukan pelaku.
"Kami bersurat kepada PO agar mengeluarkan pelaku yg terlibat kemarin," ujar Mega, Sabtu (26/6/2025).
Selain bersurat untuk merekomendasikan dikeluarkan, pihak terminal juga akan meningkatkan kembali pembinaan kepada mandor dan juru panggil penumpang. Pihak terminal serius melakukan koreksi agar tidak terjadi lagi peristiwa kriminal di dalam terminal.
"Menekankan pembinaan kepada mandor dan juru panggil penumpang agar tidak melakukan tindakan anarkis kepada siapapun. Apabila dilanggar akan dikeluarkan dari terminal," paparnya.
Mega juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan yang aman dan nyaman kepada pelanggan di Terminal Arjosari.
"Menekankan kembali kepada mandor agar ikut serta menjaga keamanan, ketertiban dan juga pelayanan yang prima kepada penumpang," papar Mega.
Mega mengaku tidak mengetahui duduk perkara terjadinya cekcok. Ia hanya mengetahui pengeroyokan itu bermula dari cekcok saja. Pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari hasil penyelidikan.
"Kalau soal itu masih kami selidiki. Takut keliru mengeluarkan pernyataan," terang Mega.
Sementara, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan pihaknya akan membantu kepolisian untuk menangkap pelaku dan mengungkap penyebab pengeroyokan tersebut.
Dia juga menyampaikan bahwa proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian dan siapapun pelakunya akan diproses secara hukum.
Termasuk juga menyerukan kepada masyarakat, untuk tidak takut melaporkan tindakan premanisme.
(kukuh kurniawan/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Anggota TNI Dikeroyok di Terminal Arjosari
pengeroyokan anggota TNI di terminal Arjosari
tribunmataraman.com
Pengeroyokan anggota TNI
Jupang terminal arjosari
Perkembangan Penyidikan Kasus Pengeroyokan Anggota TNI di Terminal Arjosari, Polisi Periksa 3 Saksi |
![]() |
---|
Setelah Pengeroyokan Anggota TNI di Terminal, Warga Arjosari Gelar Aksi Tolak Premanisme |
![]() |
---|
Alasan Keamanan, Tiga Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI di Terminal Arjosari Ditahan di Polda Jatim |
![]() |
---|
Tas Milik Anggota TNI yang Dikeroyok di Terminal Arjosari Malang Diam-diam Dikembalikan Pencurinya |
![]() |
---|
Anggota TNI Letda Abu Yamin Ceritakan Penyebabnya Dikeroyok Jupang di Terminal Arjosari Kota Malang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.