Ekonomi
Good Bye, Maskapai Jetstar Asia Umumkan Berhenti Beroperasi Mulai Juli 2025
Maskapai Jetstar Asia akan menghentikan operasionalnya pada Juli 2025 lantaran masalah finansial.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Maskapai Jetstar Asia akan menghentikan operasionalnya pada Juli 2025 lantaran masalah finansial.
Maskapai Jetstar merupakan penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) yang berpusat di Singapura.
Selama 21 tahun beroperasi, Jetstar telah memiliki 16 destinasi populer di Asia.
Karena penghentian operasional ini, para calon penumpang yang telah memesan tiket bisa melakukan pengembalian dana atau refund melalui situs penjualan resmi.
Penutupan rute Jetstar Asia tidak akan mempengaruhi Jetstar Airways yang berpusat di Australia, maupun Jetstar Japan.
Jetstar tetap akan melayani penerbangan selama 7 minggu ke depan.
Namun apabila terdapat penumpang yang memiliki jadwal penerbangan setelah tanggal 31 Juli 2025, akan mendapatkan informasi dari pihak penerbangan.
Sebanyak 16 rute penerbangan Asia yang terdampak antara lain, Indonesia, Malaysia, Thailand, Hongkong, dan Vietnam.
Beberapa penumpang terdampak akan dialihkan ke penerbangan alternatif yang dioperasikan Qantas Group.
Qantas juga mengumumkan bahwa 13 pesawat Airbus A320 milik Jetstar Asia akan dipindahkan secara bertahap ke Australia dan Selandia Baru.
PHK
Buntut dari penghentian operasional ini, sebanyak 500 pekerja akan dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Para pekerja akan mendapatkan pesangon dan juga dukungan serta bantuan peluang kerja selanjutnya.
Qantas Group memberikan keberlanjutan pekerjaan baik di dalam perusahaannya, maupun maskapai lain.
Penyebab Jetstar Asia Henti Operasi
OJK Kediri Gaungkan Budaya Menabung Lewat Peringatan HIM 2025 di Madiun |
![]() |
---|
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, Kolaborasi Digital yang Ubah Nasib Ribuan UMKM Perempuan |
![]() |
---|
Pakuwon Jati atau PWON Tebar Dividen Rp 13 per Lembar Saham |
![]() |
---|
Hasil RUPS, Gudang Garam Akan Tebar Dividen Rp 962 Miliar |
![]() |
---|
Perputaran Uang Selama Lebaran 2025 Turun 12,28 Persen, Alarm Bahaya Bagi Ekonomi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.