Idul Adha 1446 H
Perajin Pisau di Gedog Kota Blitar saat Momen Hari Raya Idul Adha: Pesanan Tak Seramai Dulu
Perajin pisau di Gedog, kota Blitar, kebanjiran pesanan jelang Idul Adha 2025.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Rama Abhitah Siswinarto Putra (25), bersama 5 pekerjanya terlihat sibuk memproduksi pisau di halaman depan rumahnya, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Kamis (5/6/2025).
Rama tampak mengecek beberapa pisau yang sudah selesai diproduksi untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga.
Sedang para pekerjanya ada yang menempa potongan besi sebagai bahan pisau dan ada yang menghaluskan pisau setengah jadi menggunakan mesin gerinda.
Perajin pisau tersebut selalu kebanjiran pesanan pisau untuk pemotongan hewan kurban di momen Hari Raya Idul Adha.
Tak hanya pesanan pisau baru, Rama juga ramai menerima jasa servis pisau yang akan digunakan untuk pemotongan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha.
Rama mengatakan, tiap momen Hari Raya Idul Adha, pesanan pisau untuk pemotongan hewan kurban memang ada peningkatan.
Namun, peningkatan pesanan pisau pemotongan hewan kurban tidak seramai dulu, sebelum terjadi pandemi Covid-19.
"Dulu, sebelum Covid-19, pesanan pisau selalu ramai tiap momen Hari Raya Idul Adha. Sekarang pesanan memang meningkat, tapi tidak seperti dulu," kata Rama.
Menurut Rama, setelah pandemi Covid-19, paling banyak orang servis pisau untuk pemotongan hewan kurban.
Selain melayani pesanan pisau baru, Rama juga melayani servis pisau.
Momen Hari Raya Idul Adha 2025 ini, Rama sudah melayani servis sekitar 100 unit pisau untung pemotongan hewan kurban.
Sedangkan pesanan pisau baru untuk pemotongan hewan kurban hanya sekitar 50 unit.
"Hitungan kasar, untuk servis pada momen Hari Raya Idul Adha tahun ini sekitar 100 unit pisau khusus sembelih. Kalau pisau kecil-kecil banyak. Sedang penjualan pisau sembelih baru sekitar 50 unit," ujarnya.
Dikatakannya, untuk pisau sembelih dijual mulai harga Rp 350.000 sampai Rp 1 juta ke atas per unit. Panjang bilah pisau mulai 30 cm sampai 50 cm.
Sedang pisau untuk potong daging dijual dengan harga Rp 135.000 per unit.
"Pisau potong ini yang menjadi primadona selain pisau pertanian dan pisau dapur," katanya.
Rama bercerita, usaha kerajinan pisau ini awalnya dirintis oleh orang tuanya sejak 1999.
Rama menjadi generasi kedua yang melanjutkan usaha kerajinan pisau dari orang tuanya. Kerajinan pisau miliknya diberi nama Nisoku.
Nisoku sebenarnya basic-nya memproduksi pisau militer. Tapi, setelah ada permintaan dan persaingan pasar, Nisoku merambah ke produk pisau lain, seperti pisau sembelih, pisau pertanian, dan pisau alat dapur.
Penjualan pisau sembelih produksi Rama sudah hampir ke seluruh Indonesia.
Bahkan pisau sembelih milik Rama pernah dipesan Brunei Darussalam dan Malaysia.
Untuk pisau pertanian, pemasarannya masih lokal di Jawa Timur. Pesanan pisau pertanian paling ramai dari Malang, Batu, Kediri, dan Blitar.
Dalam satu bulan, Rama bisa menjual sekitar 400 unit pisau untuk pertanian.
Proses pembuatan pisau di tempat Rama juga sudah modern menggunakan teknologi tepat guna.
Ia sudah menggunakan mesin tempa dan mesin gerinda untuk memproduksi pisau.
Dengan peralatan itu, Rama rata-rata bisa memproduksi 50 unit pisau tiap hari.
"Kapasitas produksi dari nol sampai jadi sekitar 50 unit per hari. Itu produksinya mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB dengan dibantu lima pekerja," katanya.
(samsul hadi/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Jumlah Penumpang Bus di Terminal Surodakan Trenggalek Naik 3 Kali Lipat Saat Idul Adha 1446 H |
![]() |
---|
Nilai Transaksi Hewan Kurban di Kabupaten Blitar Tahun Ini Capai Rp 99,2 Miliar |
![]() |
---|
Jumlah Penumpang Bus di Terminal Patria Blitar Melonjak 25 Persen Saat Libur Idul Adha 1446 H |
![]() |
---|
DKPP Kabupaten Kediri Imbau Waspadai Cacing Hati pada Hewan Kurban, Ini Ciri dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Tips Menyimpan dan Mengolah Daging Kurban Agar Tetap Sehat dan Aman Dikonsumsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.