Longsor di Bendungan Trenggalek
Cerita Petugas Bertaruh Nyawa Untuk Temukan 6 Korban Tanah Longsor di Trenggalek
Ini adalah cerita petugas Tim SAR tentang perjauangna mereka menemukan 6 korban dalam tragedi tanah longsor di Trenggalek.
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Di atas reruntuhan material tanah, batu dan bangunan rumah, petugas SAR gabungan berusaha mencari keberadaan korban tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, pekan lalu.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo yang ditunjuk menjadi OSC (On Scene Commander) atau Koordinator Lapangan Bencana menceritakan perjuangan petugas gabungan mencari 6 korban yang hilang.
Demi misi kemanusiaan, nyawa sendiri ikut menjadi taruhannya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Semua Korban Tanah Longsor di Trenggalek Sudah Ditemukan Tak Bernyawa
Nanang menjelaskan, tantangan terbesar petugas di lapangan adalah tebing yang berdiri membayangi petugas SAR gabungan.
Tebing tersebut bisa bergerak turun dan ikut longsor sewaktu-waktu menelan lebih kurang 150 petugas yang tengah menjalankan operasi pencarian korban tersebut.
Sembari mengamati material longsor yang digali alat berat, sesekali waktu Nanang menyempatkan diri memandang ke atas, jauh ke ujung tebing, terutama saat cuaca mulai mendung dan gerimis.
Di ujung-ujung tebing itu sebenarnya terdapat tim safety officer. Mereka mempunyai tugas khusus, melihat pergerakan visual tanah saat operasi pencarian dimulai hingga berakhir.
Jika sewaktu-waktu terjadi pergerakan tanah, tim tersebut akan memberikan tanda berupa peluit ataupun kibaran bendera tertentu yang meminta tim SAR gabungan segera menepi dari worksheet atau titik pencarian.
"Berdasarkan assesmen tim safety officer yang kita tugaskan, terjadi retakan-retakan di mahkota (tanah longsor). Saat itu terjadi retakan dengan panjang 7 meter, lebar 2 meter, lalu tebal 3 meter, itu yang menjadi ancaman," kata Nanang, Senin (26/5/2025).
Namun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Nanang menemukan 6 korban tersebut.
Keberaniannya seolah bertambah berkali-kali lipat saat bayangan keluarga korban melintas di benaknya. Terlebih lagi ia sempat berbincang langsung dengan Suminto yang sangat terpuruk.
Suminto merupakan korban yang melihat langsung rumah dan ke 6 keluarganya ditelan material longsor.
"Rasanya seperti dicolok, karena kita selalu berusaha menempatkan diri sebagai keluarga korban atau orang yang terkena musibah dan kehilangan," jelas Nanang.
Nanang menjelaskan beratnya operasi SAR di Desa Depok karena akses menuju lokasi yang tertutup material longsor sehingga alat berat baru benar - benar bisa beroperasi di titik utama longsor di hari ketiga, Rabu (21/5/2025).
Masuknya alat berat tersebut ternyata tidak membuahkan hasil, pada hari tersebut pencarian ditutup dengan hasil nihil. Namun petugas menemukan titik rumah serta barang - barang berharga milik korban yang terpendam material longsor.
Berbekal temuan tersebut, pencarian hari selanjutnya, Kamis (22/5/2025) difokuskan di titik yang sama. Petugas mulai mencari keberadaan korban dengan menggali reruntuhan meter demi meter.
Hingga pada pukul 15.00 WIB korban pertama atas nama Yatemi (65) ditemukan, tak berselang lama ibu dari Yatemi yaitu Mesinem (82) juga ditemukan tak jauh dari titik pertama.
Ditemukannya dua korban tersebut menurut Nanang memberikan suntikan semangat baru bagi tim operasi gabungan dalam melakukan pencarian empat korban yang tersisa.
"Setiap misi misi pencarian korban itu kalau ketemu tanda-tanda saja itu sudah menjadi sebuah pelecut, apalagi kalau ketemu. Jadi tenaga yang mungkin terkuras, tinggal 50 persen itu kayak diboost (didorong) lagi jadi 100 persen," ucap Nanang.
Pencarian hari kelima pun dimulai, Jumat (23/5/2025). Petugas mencari keberadaan keempat korban yang tersisa di titik yang tak jauh dari lokasi pertama.
Selain itu, petugas juga mengkombinasikan informasi dari warga dan keluarga untuk mengetahui titik terakhir keberadaan empat korban.
Beberapa informasi masuk, namun banyaknya informasi tersebut justru membuat titik pencarian tidak fokus. Sehingga pencarian hari kelima ditutup dengan hasil nihil.
Hal tersebut ia laporkan ke pimpinan dan menjadi evaluasi untuk pencarian hari selanjutnya.
Dari hasil evaluasi tersebut diputuskan hanya satu informan yang boleh memberikan keterangan yaitu Suminto.
Dengan segala kondisi psikologis nya yang belum stabil, Suminto dipaksa untuk menunjukkan titik terakhir keberadaan keenam keluarganya sebelum material longsor menyapu rumah-rumah tersebut.
"Alhamdulillah Pak Minto pada hari Sabtu bisa hadir untuk menunjukkan titik lokasi yang diperkirakan dimana terakhir kali keberadaan keluarganya," lanjutnya.
Keterangan tersebut menjadi modal penting untuk petugas melakukan pencarian hari itu. Meter demi meter petugas menggali material tanah.
Nanang meyakini keterangan Suminto tidak akan meleset hingga akhirnya pukul 13.10 WIB korban ketiga ditemukan yaitu Yatini (50).
Tak jauh dari titik tersebut secara berurutan korban lain ditemukan yaitu Torik (2), Nitin (36), Tulus (65), dan Yatini (50) pada pukul 14.12 WIB, 14.30 WIB dan 14.40 WIB
Dengan ditemukannya keenam korban tersebut operasi pencarian korban tanah longsor Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek ditutup.
Sampai kapanpun Nanang tidak akan pernah melupakan perjuangannya tersebut.\
Di dalam hati kecilnya ia sudah bertekad setidaknya bisa mengurangi beban kesedihan Suminto dengan menemukan 6 korban yang hilang tersebut walaupun dengan keadaan meninggal dunia.
Menurut Nanang, setiap personel yang mendaftar sebagai anggota Basarnas memang harus berkomitmen menjalankan tugas sesuai amanat undang-undang dan bertanggung jawab sebagai wakil pemerintah di bidang penanaman.
Namun di nurani yang terdalam, rasa kemanusiaan selalu menjadi semangat utama dalam setiap menjalankan tugas demi tugasnya.
"Tolong menolong apalagi kepada orang yang terkena musibah itu seperti sudah menjadi panggilan hati, saya rasa semua orang juga punya jiwa ingin menolong kepada sesama," pungkasnya.
(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Empat Korban Tragedi Longsor di Trenggalek Dimakamkan Dalam Satu Liang Lahat |
![]() |
---|
Pemkab Trenggalek Akan Upayakan Relokasi Warga Terdampak Longsor di Kecamatan Bendungan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Semua Korban Tanah Longsor di Trenggalek Sudah Ditemukan Tak Bernyawa |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Korban Ketiga Tanah Longsor Trengalek Ditemukan, Evakuasi Sempat Alami Kendala |
![]() |
---|
Pencarian 4 Korban Longsor di Trenggalek, Tim SAR Terpaksa Datangkan Saksi Kunci yang Masih Trauma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.