Longsor di Bendungan Trenggalek

Pemkab Trenggalek Akan Upayakan Relokasi Warga Terdampak Longsor di Kecamatan Bendungan

Pemkab Trenggalek akan merelokasi warga terdampak longsor di desa Depok, kecamatan Bendungan, kabupaten Trenggalek.

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Proses evakuasi korban longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (24/5/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Setelah menemukan seluruh korban longsor di dusun Kebonagung, desa Depok, kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Pemkab Trenggalek akan mulai melakukan pembersihan material longsoran. 

Selain itu, Pemda juga akan melakukan penataan di lahan yang rusak akibat becana tanah longsor tersebut.

"Nanti kami akan melakukan pembersihan dan penataan lahan. Kemudian juga mengidentifikasi untuk kesiapan relokasi. Karena apapun kondisinya di sana tidak memungkinkan untuk warga bermukim," kata Sekretaris Daerah, Edy Soepriyanto, Sabtu (24/5/2025).

Namun demikian, Edy belum bisa memastikan titik relokasi permukiman warga yang baru. Saat ini pihaknya sedang melakukan identifikasi bersama kepala desa dan camat setempat untuk mencari titik yang tepat 

Beberapa warga sudah menawarkan tanahnya yang dinilai aman untuk digunakan sebagai titik relokasi, karena pemerintah daerah tidak mempunyai aset tanah di Desa Depok.

"Nanti kami minta kepada Ibu Gubernur yang kemarin juga sudah dawuh (mengatakan) untuk membantu," lanjutnya.

Pemkab mengupayakan, titik relokasi tetap berada di Desa Depok sehingga tidak terlalu jauh dari mata pencaharian sehari-hari masyarakat.

"Untuk jumlah rumah yang akan direlokasi, kami belum mengidentifikasi. Jadi kemarin yang jelas 3 rumah rusak dan yang lainnya masih ada belasan rumah, yang ini perlu kami identifikasi lebih lanjut," pungkasnya.

Penemuan Korban

Sebelumnya diberitakan,  empat korban tragedi tanah longsor Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek telah ditemukan, Sabtu (24/5/2025).

Mereka adalah Nitin (36), Thoriq (2), Yatini (50) dan Tulus (65) 

Dengan demikian, sudah 6 korban yang ditemukan. 

Kamis (22/5/2025), dua korban, Yatemi (65) dan Mesinem (82), sudah ditemukan lebih dulu. 

"Kita berhasil melaksanakan operasi dengan baik, empat korban secara beruntun ditemukan pada pukul 13.10, 14.12, 14.30, 14.40 WIB ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, Sabtu (24/5/2025).

Setelah ditemukan, korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD untuk dilakukan identifikasi oleh tim dari Inafis dan dokter forensik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved