Bisnis

Jajaran Direksi dan Komisaris Bank Jatim 2025: Winardi Legowo Jadi Direktur Utama

Berikut susunan Direksi dan Komisaris Bank Jatim yang baru ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa, kemarin. WInardi Legowo jadi Dirut

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: eben haezer
fatimatuz zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat hadir dalam RUPS Tahunan Bank Jatim, Kamis (22/5/2025).  

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS  PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim Tbk atau Bank Jatim, telah menetapkan susunan direksi dan komisaris Bank Jatim, kemarin (22/5/2025).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, terdapat struktur baru dalam jajaran pengurus Bank Jatim, yakni Wakil Direktur Utama. 

Struktur baru tersebut karena terdapat proses Kelompok Usaha Bank (KUB) yang telah  mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, memenuhi kebutuhan internal dan mengkonsolidasikan terkait BPR se-Jatim. 

"Kita berharap tim bekerja solid dan produktif untuk bisa memberikan penguatan pada pertumbuhan ekonomi di Jatim dan kabupaten kota mengingat jargon Gerbang Baru Nusantara bagian penting dalam penguat peran Bank Jatim hari ini dan yang akan datang," ujar Khofifah, Jumat (23/5/2025).

Pada seluruh jajaran Direksi maupun Komisaris, Gubernur Khofifah berpesan, RUPS bukan sekadar forum pertanggungjawaban kinerja korporasi, melainkan momentum melihat capaian-capaian Bank Jatim menggerakkan ekonomi daerah untuk mendukung transformasi pembangunan Jawa Timur, khususnya menyambut jargon Jatim Gerbang Nusantara Baru. 

"Saya menyambut baik arah besar Bank Jatim menuju Jatim Gerbang Baru Nusantara yang mana Jawa Timur menjadi pusat konektivitas dan integrasi ekonomi Indonesia Timur," kata Khofifah. 

Menurut Khofifah, Bank Jatim menjadi katalisator investasi, pembiayaan pelabuhan, konektivitas transportasi, kawasan ekonomi khusus, dan sektor maritim unggulan lainnya. Selain itu menjadi regional champion yang memperkuat posisi Jatim sebagai pusat pertumbuhan baru nasional. 

"Bank Jatim bukan sekedar bank daerah, melainkan motor penggerak Jatim Gerbang Baru Nusantara, menuju Indonesia yang lebih terhubung, tangguh, dan tumbuh," tuturnya. 

Disampaikan Khofifah, saat ini Jawa Timur  menegaskan posisinya sebagai Center of Gravity Ekonomi Indonesia. Dengan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nasional dan pertumbuhan yang konsisten, Provinsi Jatim menjadi episentrum aktivitas ekonomi kawasan timur Indonesia. 

"Momentum ini menjadi bukti nyata sinergi antar pemangku kepentingan, termasuk perbankan daerah seperti Bank Jatim," ujarnya. 

Tercatat kurun waktu 2024, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tetap positif dan stabil di tengah tantangan global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2024 sebesar 5,03 persen (y on y). Lebih tinggi dari beberapa provinsi besar lainnya dan tetap menjadi kontributor terbesar kedua terhadap PDB nasional.

Capaian ini, lanjut Khofifah, juga didorong akselerasi investasi yang menunjukkan tren positif. Tahun 2024, realisasinya tercatat sebesar Rp147,3 Triliun. Meningkat 1,5 persen dari tahun 2023. 

"Dukungan Bank Jatim dalam hal pembiayaan dan layanan perbankan yang adaptif, sangat krusial dalam menjaga momentum ini," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Bank Jatim juga mengambil langkah konkret melalui program GASPOL UMKM Gerakan Solusi Permodalan yang menjadi motor penggerak inklusi keuangan di sektor riil.

"Contoh keberpihakan terhadap sektor yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Jawa Timur, sekaligus pilar ketahanan ekonomi masyarakat," ungkapnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved