Longsor di Bendungan Trenggalek

Khofifah Gubernur Jatim Akan Siapkan Hunian Tetap Untuk Korban Longsor di Bendungan Trenggalek

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa akan segera membangunkan hunian tetap bagi para korban terdampak bencana longsor di Bendungan Trenggalek

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
TINJAU LONGSOR - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (22/5/2025). Khofifah akan mendatangkan tim ahli dari Universitas Brawijaya untuk mengidentifikasi daerah rawan longsor  

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK -  Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan segera membangunkan hunian tetap bagi para korban terdampak bencana longsor di desa Depok, kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

Hal ini dilakukan sebagai respon cepat dan solusi tepat bagi para korban.

"Saya bersama Kepala Dinas PU Bina Marga, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air, Kepala Dinas Sosial, dan Kalaksa BPBD tentu ingin mencarikan solusi efektif dari apa yang terjadi di Dusun Kebonagung ini," kata Gubernur Khofifah usai meninjau lokasi pengungsian di Paseban Dusun Kebonagung Desa Depok Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek, Rabu (21/5/2025) malam.

"Pemprov Jatim, Insya Allah dalam waktu cepat bisa membangun rumahnya, jadi kalau membangun Insya Allah dalam waktu yang cepat bisa kita lakukan jika lahan sudah tersedia," imbuhnya.

Baca juga: Pasca Longsor di Bendungan Trenggalek, Gubernur Bawa Tim Ahli Dari UB Untuk Petakan Lokasi Rawan

Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa pembangunan rumah dalam rangka relokasi ini bisa segera direalisasikan.

Namun demikian dirinya meminta Pemkab Trenggalek untuk menyiapkan lahan dan menentukan lokasinya.

"Kalau lahan saya minta Pemkab melakukan identifikasi di titik mana lahan-lahan itu bisa dijadikan relokasi supaya hunian mereka  aman," tegasnya.

Pembangunan hunian tetap akan menggunakan anggaran bantuan tidak terduga atau BTT tahun 2025.

 Dirinya memastikan bahwa BTT untuk penanganan bencana tidak termasuk dalam kategori anggaran yang terkena skema efisiensi.

"Kalau BTT itu tidak ada efisiensi, ini kan kategori bantuan tidak terduga seperti yang kita alami di Trenggalek hari ini misalnya, untuk perlindungan masyarakat seperti relokasi rumah itu tidak ada kaitan dengan efisiensi," terangnya.

Di kesempatan yang sama, Khofifah juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk penanganan bencana di Trenggalek dan korban terdampak.

Bantuan-bantuan tersebut berupa 1.776 kaleng makanan siap saji, 1.680 kaleng tambahan gizi, 1.776 kaleng lauk pauk. Juga beberapa peralatan diantaranya 100 buah cangkul, 20 buah sekop, 1 unit kompor, 1 peralatan masak, 50 paket kebersihan.

Selain itu 60 paket sandang pria, 100 buah selimut, 60 paket lansia, 30 paket family kit, 60 paket sandang wanita, 20 buah matras, 53 paket peralatan masak, 100 pack beras kemasan 3kg, 36 kantong minyak goreng masing-masing 1 liter, 20 kantong gula masing-masing 1 kg.

Juga berbagai sayuran yang langsung diserahkan untuk dapur umum Mushola Kanjengan tepat di depan lokasi pengungsian.

(fatimatuz zahroh/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved