Banjir di Mojo Kediri

Nenek yang Hilang Terseret Banjir Bandang di Mojo Kediri Belum Ditemukan, Area Pencarian Diperluas

Hari kedua sejak dilaporkan terseret banjir bandang di kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, nenek Tekat (70), belum ditemukan, Senin (19/5/2025)

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
dok. Basarnas
BANJIR MOJO - Suasana terkini usai bencana banjir bandang di Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Tim gabungan yang terdiri dari 50 personel dikerahkan untuk menyisir area terdampak bencana mencari nenek yang terseret banjir terutama di Desa Blimbing yang menjadi wilayah terparah.   

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Hari kedua sejak dilaporkan terseret banjir bandang di kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, nenek Tekat (70), belum ditemukan, Senin (19/5/2025)

Proses pencarian terhadap korban pun masih dilanjutkan. 

Tim gabungan yang terdiri dari 50 personel dikerahkan untuk menyisir area terdampak bencana, terutama di Desa Blimbing yang menjadi wilayah terparah.

Baca juga: Lansia di Mojo Kediri Hanyut Terseret Banjir Bandang Saat Tidur, Proses Pencarian Masih Berlangsung

Komandan Tim SAR, Candra Kristyawan menjelaskan bahwa upaya pencarian kali ini dilakukan secara intensif dengan membagi personel ke dalam tiga tim.

Mereka menyusuri jalur darat dan sungai sejauh total 12 kilometer.

Tim berasal dari berbagai unsur, seperti Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana, hingga relawan. 

"Penyisiran dilakukan dari SD Blimbing hingga Tanjung, dan sebagian lainnya bergerak ke arah Dawuhan. Kami menggunakan metode scouting yaitu pencarian visual baik melalui jalur darat maupun air," katq Candra, Minggu (18/5/2025).

Dalam teknis pelaksanaan, Tim 1 dan 2 ditugaskan menyusuri Sungai Bruni, sementara Tim 3 menggunakan perahu karet atau rubber boat menyusuri aliran Sungai Brantas. Seluruh operasi pencarian ini dijadwalkan berlangsung selama tujuh hari, sesuai dengan prosedur tetap operasi SAR.

Hingga saat ini, kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Namun upaya pencarian tetap kami lanjutkan secara menyeluruh," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor menerjang empat desa di Kecamatan Mojo pada Jumat (16/5/2025) malam. Keempat desa tersebut yakni Desa Blimbing, Petungroto, Pamongan, dan Ngetrep. 

Hujan deras sejak sore hari menyebabkan 15 titik longsor disertai luapan sungai yang mengakibatkan banjir bandang di sejumlah area.

Desa Blimbing menjadi wilayah terdampak paling parah. Dua rumah warga dilaporkan rusak diterjang air bah, termasuk rumah milik Nenek Tekat yang terseret arus bersama belasan ekor kambing miliknya.

Tim SAR mengimbau warga untuk tetap waspada dan menjauhi daerah rawan longsor maupun bantaran sungai selama pencarian berlangsung.

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved