Banjir di Mojo Kediri

Hingga Hari Ketujuh Pencarian, Nenek yang Terseret Banjir di Mojo Kediri Belum Ditemukan

Hingga hari ketujuh, nenek yang hilang terseret banjir di Mojo Kediri belum ditemukan. Pencarian pun resmi ditutup

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/isya anshori
PENCARIAN DIHENTIKAN - Petugas BPBD Kabupaten Kediri saat menemui keluarga korban terseret banjir di Mojo Kediri. Pencarian ini telah resmi ditutup di hari ketujuh. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Pencarian terhadap Mbah Tekat (70), warga Dusun Beji, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang hilang akibat terseret banjir pada Jumat (16/5/2025) lalu, resmi dinyatakan ditutup pada Jumat  (23/5/2025).

Hal ini disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, setelah tim gabungan menyelesaikan operasi pencarian hari ketujuh dengan hasil nihil.

"Hari ini masuk hari ketujuh dan hari terakhir pencarian, tadi pukul 16.00 WIB kita tutup pencariannya," katanya.

Operasi pencarian pada hari terakhir dimulai dengan apel pagi pukul 07.00 WIB, kemudian tim gabungan langsung menyusuri aliran Sungai Brantas menggunakan satu unit mopel (motor perahu lengkap).

Titik pencarian dimulai dari Tambangan Brodot Kertosono hingga Dam Klaci Jombang, dengan pemantauan darat dilakukan di titik-titik strategis seperti Jembatan Wijaya Kusuma (JWK), Taman Brantas, Tambangan Garuda, dan Bendungan Gerak Waru Turi.

Sementara itu, tim relawan dan masyarakat turut melakukan penyisiran di pinggir sungai dan lumpur-lumpur di sepanjang jalur dari lokasi kejadian hingga ke utara Balai Desa Blimbing.

Jarak tempuh penyisiran secara keseluruhan mencapai sekitar 32 kilometer dari titik hilangnya korban.

Pencarian ini melibatkan berbagai unsur SAR, termasuk Basarnas Trenggalek, BPBD Kabupaten Kediri, TANTULAR, TAGANA, SAR MTA Nganjuk, Pemdes Blimbing, Wana Rescue, Banser Kabupaten Kediri, Trabas, PMI Kabupaten Kediri, Basarda, Gus Durian Wates, RAPI, IEA Kediri, serta dukungan aktif dari masyarakat setempat.

Sejumlah peralatan juga dikerahkan dalam pencarian ini, antara lain 30 pelampung, dua kantong jenazah, lima tali webbing, satu kotak alat medis, empat handy talkie (HT), dan satu unit mopel lengkap.

Dia menyebutkan, kondisi cuaca sepanjang hari dilaporkan berawan, namun tidak menghambat jalannya pencarian.

"Hari ini merupakan hari ketujuh sesuai standar prosedur operasi SAR. Karena hasil pencarian masih nihil, maka secara resmi operasi pencarian kami tutup,” jelas Djoko. 

Usai penutupan operasi, tim dari BPBD bersama Basarnas dan perangkat Desa Blimbing langsung mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan informasi secara langsung.

Meskipun operasi resmi dihentikan, Djoko menegaskan bahwa BPBD Kabupaten Kediri tetap akan memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan BPBD dari daerah sekitar.

"Kami tetap akan melakukan pemantauan dan koordinasi lanjutan, terutama dengan BPBD Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dan Surabaya, jika sewaktu-waktu ditemukan jenazah yang terindikasi sebagai Mbah Tekad. Kami harap masyarakat juga turut memberi informasi jika melihat tanda-tanda," pungkas Djoko.

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved