Pendidikan
ITS Dapat Pendanaan Internasional untuk Digitalisasi Tarian Tradisional
ITS Surabaya mendapatkan pendanaan dari DataCite Global Access Fund (GAF) sebesar 17.250 Euro untuk digitalisasi tarian tradisional.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Tim peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mendapatkan pendanaan dari DataCite Global Access Fund (GAF) sebesar 17.250 Euro untuk mengembangkan repositori data gerak tarian tradisional Indonesia.
Proyek ini mengandalkan teknologi motion capture (mocap) untuk mendokumentasikan dan melestarikan warisan budaya secara digital.
Ketua tim peneliti, Imam Wahyudi Farid, mengatakan bahwa repositori tersebut dirancang menggunakan infrastruktur DataCite agar data dapat diakses dan dikutip dengan mudah oleh pengguna dari seluruh dunia.
“Repositori ini memungkinkan masyarakat global untuk menemukan, mengutip, dan memanfaatkan data gerak tari secara efisien dan tepat,” ujar dosen Departemen Teknik Elektro Otomasi ITS tersebut, Jumat (16/5/2025).
Dalam proyek ini, tim peneliti ITS merekam gerakan dari 12 tarian tradisional Indonesia, seperti tari Remo dan Jathilan. Proses perekaman dilakukan dengan sensor mocap yang dipasang pada tubuh penari untuk menangkap gerakan secara detail.
“Kami melibatkan berbagai lembaga budaya, akademi tari, dan seniman lokal dalam pengumpulan data agar hasilnya otentik,” tutur Imam.
Data yang dihasilkan disimpan dalam format BioVision Hierarchy (BVH), yang dapat diterjemahkan ke dalam berbagai karakter dan digunakan dalam aplikasi seperti animasi 3D, film, gim, hingga riset akademik.
“Format BVH ini sangat fleksibel, sehingga bermanfaat bagi animator, akademisi, maupun penggiat budaya,” katanya.
Setiap set data yang dikumpulkan akan dilengkapi dengan metadata dan Digital Object Identifier (DOI), memungkinkan sistem pencarian lanjutan yang akurat dalam repositori tersebut.
Hal ini membuka peluang besar bagi pelestarian budaya melalui pendekatan teknologi.
Tim peneliti lintas disiplin ini beranggotakan Nugrahardi Ramadhani (dosen Desain Komunikasi Visual), Fardani Annisa Damastuti (alumnus S3 Teknik Komputer), Dini Adni Navastara (dosen Teknik Informatika), Mochammad Fachri (mahasiswa S3 Teknik Komputer), dan Didit Prasetyo (dosen DKV).
Kemitraan strategis dengan seniman, koreografer, dan praktisi budaya pun turut dibangun untuk memperkuat kolaborasi interdisipliner.
Proyek ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-17, yakni kemitraan untuk mencapai tujuan.
Imam berharap inisiatif ini dapat menjadikan ITS sebagai pelopor digitalisasi warisan budaya Indonesia.
“Kami ingin penelitian ini memperkaya repositori budaya nasional dan internasional dengan pengetahuan kontekstual dan nilai-nilai kreatif,” pungkasnya.
(sulvi sofiana/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Panel Surya Pintar Karya Mahasiswa UNP Kediri Raih Juara Internasional |
![]() |
---|
Ribuan Mahasiswa Baru dari 66 Kota dan Kabupaten Ikuti PPKMB di UNP Kediri 2025 |
![]() |
---|
Mahasiswa Polinema Ciptakan Prototipe Fly By Wire dan Sistem Peringatan Flap Pesawat |
![]() |
---|
Mahasiswa Malaysia Antusias Pelajari Inovasi Permainan Tradisional di UNP Kediri |
![]() |
---|
UNP Kediri Raih Gelar Juara Umum di Porsenasma V 2025, Koleksi 53 Medali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.