Mata Lokal Fest 2025

Pemerintah RI akan Tulis Ulang Sejarah, Istilah Dijajah Selama 350 Tahun Munculkan Kesan Inferior

Pemerintah RI akan Tulis Ulang Sejarah, Istilah Dijajah Selama 350 Tahun Munculkan Kesan Inferior

|
Editor: Rendy Nicko
Tribunnews/Jeprima
FADLI ZON - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon memberikan kata sambutan pada acara Mata Lokal Fest 2025 di Hotel Shangrila, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM, JAKARTA -  Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan rencananya mengubah sejarah RI yang dijajah selama 350 tahun untuk menghapus mental inferior bangsa.

“Iya, generasi kita kan generasi yang semakin kritis gitu,” ujar Fadli seusai acara Mata Lokal Fest 2025 yang diadakan Tribun Network di Hotel Shangrilla, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Fadli lantas mengajak publik untuk mempertanyakan kembali mengapa negara yang sangat kuat, bisa dijajah selama itu oleh Belanda yang notabenenya bukan negara besar di Eropa pada saat itu.

Fadli menyatakan ke depannya, sejarah resmi RI soal itu akan mengedepankan sejarah perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme.

Baca juga: 100 Ahli Sejarah Rumuskan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Istilah Dijajah 350 Tahun Dihilangkan

Baca juga: Ketahanan Pangan dan Pertanian di Era Krisis Iklim Dibahas di Mata Lokal Fest 2025

“Dalam rangka itu membangkitkan semangat juang kita melawan imperialisme, kolonialisme,” ucapnya.

Menurut dia  tak seluruhnya wilayah di Indonesia tunduk begitu saja terhadap imperialisme Belanda, melainkan di mana-mana juga terjadi perlawanan.

Fadli pun menjelaskan bahwa pada fakta sejarahnya, tak seluruh wilayah RI itu dijajah selama 350 tahun lamanya.

"Karena di mana-mana kan terjadi perlawanan terhadap penjajah sehingga saya kira tidak semuanya (Indonesia dijajah) 350 tahun. Bahkan ada yang mengatakan Indonesia sebenernya tidak pernah dijajah karena Indonesia sendiri kan diproklamasikan 17 Agustus 1945," kata dia.

Dia menyebut saat Indonesia merdeka pun, perang yang terjadi yakni perang mempertahankan kemerdekaan karena saat itu Belanda dan sekutu datang lagi dan warga Indonesia melawan untuk mempertahankannya.

"Menurut saya, kita harus lihat lebih objektif. Bahwa dalam fakta-fakta sejarahnya banyak daerah yang tidak tunduk, yang bahkan melawan hingga akhir dan bahkan hanya beberapa tahun, bahkan ada yang tidak pernah dijajah sama sekali," tandasnya.

Ajang Mata Lokal Fest 2025

Puncak Mata Lokal Fest 2025 Tribun Network digelar pada 8 Mei 2025 di Shangri-La, Jakarta. 

Mata Lokal Fest 2025 hadir dengan tajuk “Cutting Edge for Local Sustainability” sebagai upaya translasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke akar rumput, khususnya komunitas dan UMKM lokal.

Agenda besar Mata Lokal Fest 2025 terdiri dari SUMMIT, AWARD, dan FESTIVAL. 

Baca juga: Cerita Dibalik Penggantian Dirut Bulog dengan Perwira Militer Aktif Diungkap di Mata Lokal Fest 2025

Baca juga: Ketahanan Pangan dan Pertanian di Era Krisis Iklim Dibahas di Mata Lokal Fest 2025

Sesi SUMMIT kemarin menghadirkan deretan pembicara dan keynote speakers yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita - Menteri Perindustrian RI, Fadli Zon - Menteri Kebudayaan RI, Maman Abdurrahman - Menteri UMKM RI,  Pramono Anung - Gubernur Daerah Khusus Jakarta, dan Miklos Gaspar - Direktur UNIC Jakarta.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved